Perayaan Imlek juga mulai dikenal sejak zaman Dinasti Xia.
Pada awalnya, Imlek ini merupakan tradisi yang dilaksanakan oleh para petani untuk sambut musim semi.
Seiring berjalannya waktu, tradisi tersebut berkembang menjadi perayaan Tahun Baru Imlek karena tradisinya yang bertepatan di awal tahun menurut perhitungan kalender China.
BACA JUGA:31 Hari Besar Nasional dan Internasional Januari 2025, Ada Isra Miraj hingga Imlek
Tak hanya itu, ada salah satu legenda Tionghoa yang menceritakan asal usul dari perayaan Imlek ini.
Di zaman dahulu, terdapat monster yang cukup besar pemakan manusia dan berasal dari dasar laut atau gunung bernama Nian.
Monster Nian ini kerap muncul di akhir musim dingin, yang mana bertepatan dengan tahun baru untuk memakan ternak, panen dan bahkan penduduk desa.
Namun, suatu hari, para penduduk desa melihat jika Nian berlari ketakutan usai bertemu seorang anak yang memakai baju merah.
Hal itu pun membuat warga desa menyadari jika Nian takut dengan warna merah.
Maka dari itulah, setiap pergantian tahun, penduduk desa memutuskan untuk mengenakan pakaian merah dengan tujuan agar bisa mengusir Nian.
BACA JUGA:Meriahkan Tahun Naga Kayu di Jakarta, Bank Mandiri Ajak Nasabah dan Mitra Rayakan Imlek
Bahkan, mereka juga memasang sebuah lentera serta gulungan kertas yang semuanya bewarna merah, baik di jendela atau pintu rumah.
Tujuannya sebagai upaya perlindungan. Terbukti, sejak saat itu, monster Nian tidak pernah muncul lagi ke desa tersebut.
Cara pengusiran Nian ini akhirnya berkembang dan terjadilah perayaan Tahun Baru Imlek.