Kata Kriminolog Soal Pembunuhan Anak Usia 5 Tahun di Ruko Tambun Selatan

Minggu 12-01-2025,11:43 WIB
Reporter : Dimas Rafi
Editor : Fandi Permana

BEKASI, DISWAY.ID - Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Josias Simon memberikan tanggapan terkait pembunuhan anak tunawisma di Ruko Tambun Selatan, oleh orangtuanya.

Menurut Josisas, faktor ekonomi menjadi pemicu utama pembunuhan sadis itu. 

"Pertama sih ekonomi yah, motif ekonomi, kesulitan terkait pemenuhan kebutuhan," ujar Josias di Bekasi pada Sabtu, 11 Januari 2025.

BACA JUGA:Pembunuh Anak di Ruko Tambun Ternyata Orangtuanya Sendiri, Ditangkap Saat Melarikan Diri ke Wilayah Pantura

BACA JUGA:Orangtua Pelaku Pembunuhan Bayi di Tambun Ditangkap di Karawang Saat Melarikan Diri

Josias menyebutkan, unsur komunikasi turut berperan dalam interaksi anak dengan orangtua dalam pembunuhan oleh mereka.

"Kedua, terkait dengan interaksi sosial. Yang ada di antara orang tua dan anak, di mana pada kalangan mereka (gelandangan) yang masuk kategori itu (komunikasinya) agak berbeda tuh," terang dia.

Penyebab mendasarnya adalah minimnya pendidikan yang menyebabkan orangtua korban buta huruf sehingga melakukan perilaku tersebut.

"Interaksi pemahamannya tuh tidak seperti pada orang umumnya, dan tidak berubah, karena tadi, tekanan ekonomi, yang membuat pemahaman ekonominya berubah," jelasnya.

BACA JUGA:3 Tersangka Pengeroyokan dan Pelindasan Saat Tawuran di Tambun Ditangkap!

BACA JUGA:Hobi Setel Musik Bervolume Kencang hingga Larut Malam, Warga Tambun Kesal hingga Laporkan Pemilik Gym

Dalam situasi tersebut, Josias menilai korban yang masih di bawah umur tersebut dimanfaatkan orangtuanya untuk mendapatkan keuntungan finansial seperti mengemis atau mengamen di jalan.

"Ya pelaku seperti melihat anak ini, harus membantu menambah penghasilan. Intinya apapun si anak harus bisa ikut bisa mencari jalan keluar," ucap Josias.

Selain itu, ia menyatakan pemerintah harus fokus pada kelompok rentan ini agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Lebih mengaktifkan dan memperhatikan penyandang disabilitas seperti apa. Membantu bukan hanya materi, tetapi pemahaman pada anak itu, karena sepatutnya untuk dilindungi," pungkasnya.

Kategori :