Hasil tangkapan yang biasanya di dapat di area tersebut berupa udang, kerang hingga kepiting rajungan, dengan adanya pagar laut menjadi tidak bisa.
BACA JUGA:Siap-Siap! BABYMONSTER Bakal Gelar Konser di Jakarta Bulan Juni 2025
BACA JUGA:SM Entertainment Umumkan Girl Group Baru Hearts2Hearts, Ada Carmen Member asal Indonesia
Tidak hanya itu, menurutnya para nelayan juga takut mencari ikan di sekitar pagar laut, hal ini karena takut perahu menabrak pagar dan menyebabkan kerusakan.
Sedangkan pembanggunan pagar laut ini sendiri menurut nelayan setempat menjelaskan dibangun pada pagi hingga siang hari dan tida adanya patroli laut.
Pernyataan dari nelayan ini juga dikuatkan oleh Gufron selaku Ketua Riset dan Advokasi Publik Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PP Muhammadiyah.
Dalam podcast di akun youtube @satuvisiutama menjelaskan jika pembanggunan pagar laut ini telah dilakukan sejak 2023 lalu.
BACA JUGA:Kordinasi Bocah Kurir Uang Palsu di Bekasi Diungkap Kepolisian: Gunakan Media Sosial
BACA JUGA:Resmi Jadi Tim Pelatih Timnas Indonesia, Berapa Gaji Patrick Kluivert dan Alex Pastoor?
Menurut Gufron jika pembanggunan pagar laut ini dilakukan oleh nelayan, dari mana mereka mendapatkan uang sebegitu banyak.
Menurut Gufron, pembanggunan pagar laut ini murni untuk pembanggunan PIK 2 dan mempertanyakan individu yang sanggup membiayai pemasangan pagar hingga 30 km di pesisir Tangerang.
Berdasarkan informasi yang didapatinya, pihak yang terlibat dalam pembanggunan pagar laut ini merupakan orang-orang yang menjadi bagian dari Agung Sedayu Group.
Berbagai komentar disampaikan netizen terkait pembiayaan pagar laut yang sangat besar.
BACA JUGA:Tetap di Jakarta, Shin Tae-yong Ternyata Lanjutkan Akademi Sepak Bola Miliknya
BACA JUGA:Komisi II DPR RI Minta Pemindahan ASN ke IKN Tidak Grasah-grusuh
“Hebat yah para Nelayan kita yg ini, kini mereka sudah kaya raya bisa membangun Pagar Laut 30km yang pastinya dengan biaya fantastis untuk ukuran kehidupan nelayan biasa,” tulis akun X@MMargani5.