Sekitar 100 penumpang tidak terluka dalam kecelakaan itu, kata René Cellier, direktur Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan wilayah Bas-Rhin, setelah insiden itu, menurut AP.
Setiap penumpang dinilai berdasarkan tingkat syok dan stres, katanya, seraya menambahkan bahwa 130 petugas pemadam kebakaran dan 50 kendaraan penyelamat dikerahkan di lokasi kejadian.
"Sekitar 50 orang berada dalam kondisi darurat relatif, dengan cedera seperti luka di kulit kepala, patah tulang selangka, dan terkilir lutut," kata Cellier.
"Namun tidak ada cedera kritis. Kondisinya bisa saja jauh lebih buruk."
BACA JUGA:Korban Kecelakaan Bus Rem Blong Bergelimpangan di Jalanan Kota Batu, 4 Orang Meninggal Dunia
Direktur perusahaan transportasi Strasbourg Emmanuel Auneau mengatakan kepada RFI bahwa kedua pengemudi trem tidak terluka tetapi "sangat terkejut."
Penyebab pasti tabrakan tersebut masih belum diketahui, demikian dilaporkan media tersebut.
Jaksa penuntut Prancis membuka penyelidikan atas "cedera yang tidak disengaja," demikian dilaporkan media tersebut, tetapi penyelidikan awal menemukan bahwa kecelakaan itu tidak "disengaja."
"Penyelidikan awal telah mengesampingkan hipotesis tindakan yang disengaja," kata jaksa Alexandre Chevrier kepada RFI.
BACA JUGA:Terulang Fenomena Kecelakaan akibat Truk Mundur Gak Kuat Nanjak, Ini Kata Pengamat Transportasi
Wali Kota Strasbourg Jeanne Barseghian menggambarkan insiden itu dalam bahasa Prancis sebagai "tabrakan brutal" di X.
Perusahaan trem memberi tahu RFI bahwa lalu lintas di stasiun kereta api telah dihentikan selama beberapa hari.
Insiden ini menandai kecelakaan trem pertama di Strasbourg — yang terletak di wilayah Alsace — sejak 1998.