BACA JUGA:Teguh Setyabudi Bakal Evaluasi MBG Imbas Kantin Sekolah Mengeluh Turun Omzet
“Pernyataan Raffi yang mengatakan penyebar video sudah minta maaf menimbulkan pertanyaan, apakah Raffi kemudian menekan penyebar video tersebut? Jika iya, atas dasar apa? Apakah Raffi merasa terancam?” tanya Hendra.
Hendra juga melihat masalah komunikasi serupa pernah terjadi pada Miftah Maulana atau Gus Miftah.
Miftah pernah mendapat kritik karena mengolok-olok seorang pedagang es teh, meskipun saat itu ia menjabat sebagai utusan khusus presiden.
“Raffi ini mirip dengan Miftah, masalahnya adalah komunikasi. Miftah tidak sadar ketika dia mengolok-olok pedagang es teh, dia adalah utusan khusus presiden. Raffi juga tidak menyadari bahwa dia sebagai utusan khusus presiden ketika membuat pernyataan mengenai mobil itu,” jelas Hendra.
BACA JUGA:Teguh Setyabudi Bakal Evaluasi MBG Imbas Kantin Sekolah Mengeluh Turun Omzet
BACA JUGA:Monumen Reog dan Museum Peradaban Bakal Genjot Jumlah Wisatawan ke Borobudur
Hendra pun menyarankan agar Presiden Prabowo Subianto melakukan evaluasi terhadap Raffi sebagai utusan khusus presiden.
Menurutnya, evaluasi ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap jabatan tersebut.
“Evaluasi penting dilakukan agar kita dapat memastikan bahwa sosok yang menduduki jabatan utusan khusus presiden benar-benar kompeten dan memberi kontribusi nyata, bukan hanya menciptakan kontroversi seperti ini,” pungkas Hendra.