JAKARTA, DISWAY.ID - Pasien jantung dengan gangguan aritmia atau irama jantung dan denyut, dapat diukur dengan alat CT scan.
Kadang, kerap kali karena irama dan denyut terlalu cepat, CT Scan sulit mengukurnya.
CT Scan merupakan metode pencitraan yang biasa digunakan untuk mendeteksi suatu penyakit, termasuk aritmia.
Deteksi dini ini sangat penting agar pasien segera mendapatkan penanganan terkait penyakit ini seperti ablasi, seperti membakar kelistrikan jantung supaya irama detak jantung bisa normal kembali.
BACA JUGA:Prosedur IVL Koroner Mampu Atasi Kasus Pasien Jantung dengan Pengapuran Kompleks
Selain itu, apabila ditemukan penyumbatan pembuluh darah, bisa dilakukan intervensi dengan memasang ring ataupun bypass jantung.
Dalam melakukan deteksi dini ini, penting untuk melakukan pencitraan yang presisi agar tindakan medis yang dilakukan ahli bisa tepat.
Namun demikian, tak jarang CT scan bagi penderita aritmia ini menemui kendala lantaran terlalu cepatnya irama jantung.
BACA JUGA:Viral Satpam SMP di Bogor Meninggal dalam Kondisi Sujud, Diduga Kena Serangan Jantung
"Masalah aritmia, jadi jantung yang tidak teratur. Itu dulu menjadi hambatan kita untuk melakukan CT scan," ungkap Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading dr Ronald Reagan, MARS, MM di Jakarta, 14 Januari 2025.
Termasuk juga pasien dengan denyut jantung yang terlalu cepat sehingga alat CT scan kesulitan menangkap gambarannya.
"Pada saat di-CT scan, kita biasanya harus dipikirkan dulu untuk turunin dengingannya. Dengan menurunkan heartbeatnya, otomatis scan itu akan jadi, supaya bisa lebih jelas."
BACA JUGA:Aktor Park Min Jae Meninggal Dunia usai Terkena Serangan Jantung, Intip Profilnya
COO of Mitra Keluarga dr Christina Dian Anggraeni menambahkan, salah satu caranya dengan mengatur pernapasan selama proses sinar dilakukan.