BACA JUGA:Akhir Pelarian Pelaku Pembunuhan Karyawan Mebel di Jaktim, Dibekuk Jatanras!
Menjawab penjelasan Bahlil, Efendi pun kembali bertanya, sebagai pemegang kebijakan, Bahlil memiliki alat untuk menegakkan hukum terhadap oknum penimbun gas subsidi hingga penyalahgunaan.
Sehingga, tidak perlu membuat kebijakan yang menyusahkan kebanyakan rakyat di Indonesia.
"Saya pakai akal sehat ya pak, kalau memang ada yang nakal, menimbun atau mengurangi isi gas, bapak punya senjata, bapak punya alat untuk bertindak bukan rakyat yang dikorbankan, itu yang pertama. Yang kedua, kalau kami disuruh jadi subpangkalan, persyaratannya apa? Kalau KTP itu adalah privasi," tanya Efendi.
BACA JUGA:Beli Gas 3 Kg di Jakarta Sudah Wajib Pakai KTP, Teguh Setyabudi: Supaya Tak Terjadi Penyalahgunaan!
"Engga ada persyaratan," jawab Bahlil
Sebelumnya,Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia (ESDM), Bahlil Lahadelia meninjau pangkalan gas elpiji 3 Kilo gram (Kg) di Jalan Palem Raya, Cibodasari, Cibodas, Kota Tangerang, pada Selasa, 04 Februari 2025.
Berdasarkan pantauan Disway.id di lokasi, Ketua Umum Partai Golkar itu tiba sekira pukul 10.45 WIB. Ia terlihat didampingi oleh Wali Kota Tangerang terpilih, Sachrudin.
BACA JUGA:Juventus Pinjam Bek Jangkung Lloyd Kelly, Klub Liga Premier Inggris Newcastle United Pasrah
Sesampainya di lokasi, Bahlil langsung meminta maaf kepada masyarakat lantaran mengantri panjang untuk mendapatkan gas elpiji 3 Kg.
"Mohon maaf ibu ngantri panjang, insyaallah besok sudah kembali normal. Mohon maaf Ibu," ujarnya kepada salah seorang warga.
Kemudian, dia dan jajaran menemui pemilik pangkalan gas kemudian berdiskusi cukup lama, untuk memastikan stok gas melon tersedia.