
"Ini kan tambahan, ya, (anggaran) tambahan estimasinya pertengahan tahun. Estimasi," cetusnya.
Namun demikian, ia tidak bisa memperkirakan tanggal atau bulan pasti tukin cair.
"Tapi itu nggak bisa kita estimasikan. Yang penting kita sudah melakukan harmonisasi dan diserahkan ke sana."
Adapun pihaknya telah mengajukan tigga skema anggaran tukin, mulai dari Rp2,8 triliun, Rp3,6 triliun, dan Rp8 triliun.
BACA JUGA:Tukin Dosen Era Nadiem Tak bisa Cair, Apa Solusi Kemdiktisaintek?
BACA JUGA:Anggaran Tukin Dosen Rp 2.5 T Disetujui, Kemendiktisaintek: Pancairan Tunggu Kepres
"Kita tetap mengusulkannya Rp2,8 triliun awal itu. Tapi Rp2,5 triliun, kan, angka yang disampaikan oleh Kepala Banggar. Jadi itu kita masih menunggu juga perpresnya," paparnya.
Sedangkan untuk tukin dosen di tahun-tahun sebelumnya, di mana para dosen juga menuntut pencairan tukin sejak 2020-2024, dia menegaskan tidak bisa dilakukan.
"Tidak bisa, lah. Ini, kan, tidak pernah dianggarkan, tidak memenuhi prosedur, dan sudah tutup buku," katanya.