Sebagai juara bertahan, Fajar/Rian juga turut hadir. Mereka berhasil mempertahankan gelar tahun lalu dengan mengalahkan duo Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam dua game langsung.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pelatnas PBSI Eng Hian menyatakan, saat ini pihaknya tengah fokus meningkatkan persiapan atlet agar bisa meraih hasil optimal.
"Kami berharap semua pemain elite Indonesia dapat menunjukkan kualitas permainan dan prestasi tertinggi. Di sektor putri, selain Gregoria, kami berharap Putri Kusuma Wardani bisa mencapai prestasi yang optimal," jelas Hian.
Turnamen bulu tangkis All England, yang memiliki sejarah selama 126 tahun, dimulai pada tahun 1899. Turnamen ini menghadapi dua gangguan selama peristiwa Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
BACA JUGA:'Epik Comeback' Anthony Ginting, Berhasil Lolos ke Semifinal All England 2024
BACA JUGA:Mantap! Kalahkan Shi Yuqi, Jonatan Christie Susul Anthony Ginting ke Semifinal All England 2024
Sejak 2018, acara yang secara resmi dikenal sebagai Kejuaraan Bulu Tangkis All England Open telah diklasifikasikan sebagai Super 1000 dalam kerangka BWF, bersama dengan China Open, Malaysia Open, dan Indonesia Open.
Tan Joe Hok mengukir sejarah sebagai atlet Indonesia pertama yang berhasil meraih kemenangan di All England pada kategori tunggal putra pada tahun 1959.
Rudy Hartono yang berhasil meraih gelar juara tunggal putra sebanyak delapan kali, saat ini memegang rekor juara Indonesia di turnamen bergengsi tersebut.
Ia mencapai prestasi yang mengesankan dengan memenangkan tujuh kejuaraan berturut-turut. Gelar juara Rudy tercatat pada tahun 1968-1974 dan 1976.
Ganda putra Indonesia Tjun Tjun/Johan Wahjudi menjadi juara tersukses berikutnya, yang telah memenangi gelar sebanyak enam kali antara tahun 1974-1975 dan 1977-1980.