Kami pun langsung diajak sedikit berkeliling di kota Jogja yang istimewa itu, sebelum naik ke atas Gunungkidul.
Desain Yamaha Aero Alpha series memang nggak diraguin lagi.
Secara garis besar, Yamaha nggak begitu banyak ambil risiko untuk mengubah tampilan skutik ini.
BACA JUGA:Intip Deretan Fitur Yamaha yang Bikin Turing Makin Asik
Paling kentara perubahan besarnya ada pada desain lampu depan dan lampu belakang.
Perubahan lampu depan ini membuat lekukan bodi depan sedikit agak jenong, tapi harus diakui tampilannya keren parah.
Begitu juga dengan lampu belakangnya, tim Disway justru melihat stoplamp Aerox Alpha series ini mirip Yamaha YZF-R6.
Bentuk lampunya segitiga terbalik mengikuti bodi belakangnya yang meruncing.
Plus, lampu sein belakangnya diubah dari versi pendahulunya yang jauh lebih minimalis.
Ditambah lagi, Yamaha Indonesia juga nggak pelit soal pilihan warna untuk Aerox Alpha series.
Khusus Aerox Alpha Turbo Ultimate yang kami tes ini punya warna matte army dengan aksen oranye. Necis abis!
Nggak heran, selama keliling di Kota Jogja menuju daerah pegunungan di Gunungkidul, skutik ini cukup menarik perhatian banyak orang.
BACA JUGA:Bikers Mesti Coba, Ini Dia Paket Ganteng Buat Pengguna Maxi Yamaha
Selama beberapa kali bertemu traffic light atau lampu merah, varian Aerox Alpha satu ini kesannya memang beda banget.
Pertama di tarikan awal
Mesin dengan konsep Blue Core, VVA dan teknologi Yamaha Electric CVT (YECVT), cukup mengubah esensi berkendara di atas motor matik.
Harus diakui, dari 1.000 ke 2.500 rpm untuk tarikan awalnnya smooth atau halus banget.