Tim Disway baru merasa ada berbedaan cukup signifikan ketika putaran mesin berada di 3.000 rpm ke atas, mesin terasa gerung.
Jangan salah kaprah, gerung yang dimaksud di sini bukan karena tarikan nggak responsif.
Justru berkat teknologi YECVT, tenaga yang dihasil dari mesin ke roda belakang jauh lebih powerfull.
Jangan kaget ketika bawa Yamaha Aerox Alpha Turbo series maunya ngebut terus.
Itu yang dirasakan tim Disway. Mengingat karena jalanan raya, kita pun harus tahu batasan kecepatan demi keselamatan bersama.
BACA JUGA:Ini Dia Pemenang 'Kebut Hadiah Motul', Bawa Pulang Subaru Impreza, Honda Stylo dan Yamaha XSR Custom
Masuk ke daerah Imogiri, kondisi dan medan jalanan berubah drastis.
Dari yang awal datar-datar saja, kini mulai menanjak, turunan, hingga berkelok.
Tim Disway akhirnya mulai punya feeling enak dari Aerox Alpha Turbo satu ini.
Hal pertama yang kami rasakan adalah fitur Performance Dumper atau stabilizer pada skutik ini.
Perlu dicatat, fitur ini hanya ada di varian Aerox Alpha Turbo Ultimate.
Saat peluncurannya pertama kali, Yamaha menyebut ada perbedaan struktur rangka pada Aerox Alpha series.
Pada bagian center tunnel yang mengapit tangki bensin, material penyangganya jauh lebih tebal sehingga membuat rangka lebih rigid.
BACA JUGA:Modifikasi Yamaha Fazzio Hybrid: Gaya Kalcer Gen Z Bandung
Dan untuk varian Aerox Alpha Turbo Ultimate ini ditambahkan fitur stabilizer agar handling motor jauh lebih enak.
Benar saja, ketika tim Disway melibas jalanan yang nggak rata, dari tangan sampai bokong kami merasakan minim guncangan di motor ini.