Aspek seperti kondisi rem, ban, lampu, kelayakan mesin, serta surat-surat kendaraan harus diverifikasi agar tidak terjadi masalah di jalan.
Ia juga mengusulkan penerapan teknologi tracking yang tengah digagas oleh Transjakarta.
BACA JUGA:Cegah Banjir, Jakarta, Jabar dan Banten Kompak Modifikasi Cuaca 11-20 Maret
BACA JUGA:Warga Jakarta Utara Terancam Banjir Rob Jelang Lebaran, Pramono Bakal Aktifkan Seluruh Pompa
Sistem ini diharapkan dapat memantau perjalanan armada secara real-time, guna mengantisipasi risiko di jalan dan memastikan keselamatan penumpang tetap terjaga.
“Keselamatan penumpang adalah prioritas utama,” tegas Fatih, yang juga menyarankan agar pengemudi menjalani tes kesehatan rutin.
Adapun, tes tersebut mencakup tekanan darah, gula darah, daya penglihatan, serta tes narkoba.
Tes kesehatan ini bisa dilakukan melalui kerja sama dengan puskesmas atau rumah sakit daerah.
Selain itu, pelatihan singkat mengenai keselamatan berkendara jarak jauh dan manajemen kelelahan juga perlu diberikan kepada pengemudi.
BACA JUGA:Pramono Semringah Hujan Ekstrem 11 Maret Tak Terjadi Berkat OMC: Cuaca Terang Benderang
BACA JUGA:Viral Bajing Loncat di Koja Bikin Resah Pengendara Pick Up, Pelaku Berhasil Teridentifikasi
“Kami mendukung penerapan sanksi tegas jika ada pengemudi yang lolos tanpa memenuhi syarat,” kata Fatih.
Kuota Program Mudik Gratis 2025 Terpenuhi
Sementara itu, Program Mudik Gratis 2025 yang digagas oleh Pemprov DKI Jakarta telah resmi ditutup karena kuota yang disediakan sudah terpenuhi.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyatakan bahwa total kuota mudik gratis yang disediakan sebanyak 22.403 penumpang telah terisi penuh.
Dengan antusiasme yang tinggi, program ini menunjukkan bahwa inisiatif Pemprov DKI Jakarta dalam mendukung warga yang ingin mudik mendapat sambutan yang sangat positif dari masyarakat.