Dengan portofolio di berbagai benua dari gedung-gedung tinggi di pusat kota, hingga pondok bambu di lokasi yang terpencil studionya sukses mendefinisikan ulang konsep arsitektur.
BACA JUGA:Keindahan Karya Seni Yuni Jie Hadirkan Hunian Kasual dan Elegan di Savyavasa
BACA JUGA:Rekomendasi Rumah Tanpa DP dan Free PPN di Tangerang, Dekat Bandara Soekarno-Hatta
“Pendekatan Precht berdasarkan pada integritas ekologis, keaslian budaya, dan kecerdasan teknologi," ucap Chris Perfect.
"Kami percaya bangunan harus lebih dari sekadar aset, karena bangunan harus menunjang kehidupan, sehat, dan regeneratif,” lanjutnya.
Dalam empat tahun terakhir, Studio Precht telah mendesain lebih dari 130 proyek, di mana 40 di antaranya telah dibangun.
Dari kantor pusatnya di Pegunungan Alpen Austria, Studio Precht tengah mengerjakan beragam proyek arsitektur di Eropa, Amerika Utara dan Selatan, Timur Tengah, Asia—dan sekarang di Bali, Indonesia.
BACA JUGA:OXO Bakal Hadirkan Konsep Wellness Living Pertama di Bali
BACA JUGA:Sinergi One Global Capital dan Ketua KONI, Hadirkan One Global Equestrian Resort di Tigaraksa
Era Baru Lanskap Properti Bali
Lebih lanjut, Johannes Weissenbaeck menuturkan, kemitraan ini menandai era baru bagi lanskap properti Bali, yang menempatkan Indonesia sebagai pemimpin dalam pembangunan berkelanjutan yang berpusat pada manusia.
“Bali memang indah, tetapi juga kompleks. Membangun di sini menuntut kepekaan terhadap budaya, iklim, dan model ekonomi yang unik.
"Chris dan timnya menghadirkan keunggulan teknis dan empati kreatif untuk menghadapi tantangan itu,” terangnya.
BACA JUGA:Tren Desain Interior dan Properti di Iklim Tropis, Tahan Cuaca Ekstrem
Keahlian Studio Precht dalam mendesain arsitektur keberlanjutan dan wellness, sejalan dengan komitmen awal OXO Group Indonesia untuk membangun konstruksi bangunan berkualitas tinggi, namun berdampak rendah terhadap alam.