Muhammadiyah-NU Insyaallah Lebaran Bareng, Ini Penjelasan BMKG dan LF PBNU

Sabtu 29-03-2025,11:13 WIB
Reporter : Anisha Aprilia
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Lebaran Idulfitri 2025/1446 Hijriah antara Nadhlatul Ulama dengan Muhammadiyah berpeluang besar dilakukan secara serentak. 

Hal ini terlihat dari perhitungan hilal dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU).

BACA JUGA:Kemenag Gelar Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1446 H Hari Ini, Simak Rundownnya

BACA JUGA:SIKAT! 54 Kode Redeem FC Mobile EA Sports Hari Ini 29 Maret 2025 Terbaru, Klaim Hadiah Gratis Spesial!

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis data perhitungan hilal jelang Idul Fitri, 1 Syawal 1446 H dalam Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 29 dan 30 Maret 2025 M (Penentu Awal Bulan Syawal 1446 H).

Dalam informasi itu, dijelaskan bahwa konjungsi akan terjadi pada hari Sabtu, 29 Maret 2025 M, pukul 10.57.38 UT atau Sabtu, 29 Maret 2025 M, pukul 17.57.38 WIB atau Sabtu, 29 Maret 2025 M, pukul 18.57.38 WITA atau Sabtu, 29 Maret 2025 M, pukul 19.57.38 WIT, yaitu saat nilai bujur ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 9 derajat. 

Periode sinodis Bulan terhitung sejak konjungsi sebelumnya (awal bulan Ramadhan 1446 H) hingga konjungsi yang akan datang (awal bulan Syawal 1446 H) adalah 29 hari 10 jam 13 menit.  

Untuk mengukur kondisi hilal, BMKG menggunakan waktu Matahari terbenam paling awal pukul 17.44 WIT di Oksibil, Papua; dan paling akhir pukul 18.48 WIB di Sabang, Aceh pada 29 Maret.

Di wilayah Indonesia pada tanggal 29 Maret 2025, wakIdul Fitri 1446 H Antara Muhammadiyah dan NU Berpotensi Serentak, Ini Penjelasan BMKG dan LF PBNUtu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.44.19 WIT di Oksibil, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.48.12 WIB di Sabang, Aceh. 

BACA JUGA:Isi Ceramah Tarawih Pertama di Masjid Istiqlal, Penjelasan Tentang Niat Puasa dan Fenomena Hilal Ramadan

“Dengan mempertimbangkan waktu konjungsi dan matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam pada 29 Maret 2025 di sebagian wilayah Indonesia,” demikian tertulis dalam laporan BMKG, dikutip Sabtu, 29 Maret 2025.

Namun, BMKG mencatat ketinggian hilal pada 29 Maret 2025 di Indonesia masih berkisar antara -3,29 derajat di Merauke, Papua, hingga -1,07 derajat di Sabang, Aceh. 

Sementara, Ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 30 Maret 2025, berkisar antara 7,96 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 11,48 derajat di Sabang, Aceh.

Sementara, elongasi di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29 Maret 2025, berkisar antara 1,06 derajat di Kebumen, Jawa Tengah sampai dengan 1,61 derajat di Oksibil, Papua.

BACA JUGA:

Kategori :