Dalam wawancara dengan CNBC pada Selasa, Dalio mengungkapkan keprihatinannya mengenai penerapan tarif secara luas, yang menurutnya tidak cukup efektif untuk menyelesaikan ketidakseimbangan yang ada.
"Secara tidak langsung, akan ada perubahan besar yang harus dilakukan terhadap struktur utang dan kebijakan moneter untuk mengatasi masalah ketidakseimbangan utang, perdagangan, dan modal ini," ujarnya.
Dalio menyarankan agar langkah selanjutnya dalam kebijakan ekonomi Amerika Serikat adalah mengurangi defisit negara menjadi 3% dari GDP, langkah yang dia nilai dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan yang terjadi.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia melalui penasihat seperti Ray Dalio juga memandang pentingnya diplomasi dan strategi perdagangan yang bijak dalam menghadapi ketidakpastian global.
Seiring dengan kebijakan tarif tinggi yang diterapkan negara-negara besar, Indonesia perlu beradaptasi dengan kondisi ini melalui negosiasi dan pembaruan perjanjian perdagangan internasional.
Dengan memperhatikan dinamika ekonomi global, Indonesia memiliki peluang untuk menyesuaikan kebijakan dalam rangka menjaga daya saing dan stabilitas perekonomian domestik.