BACA JUGA:Polisi Ringkus Pelaku Pelecehan Wanita di Stasiun Tanah Abang, Ini Tampangnya!
BACA JUGA:Jadwal Tayang Drama China The Demon's Hunter Romance Full Episode, Kisah Cinta Penangkap Siluman!
Demikian itulah pentingnya terobosan yang cepat dan serius untuk memperbaiki kualitas kesehatan gigi masyarakat.
"Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang sangat diperlukan masyarakat harus bisa segera diperluas dan dipermudah aksesnya," tandasnya.
Di sisi lain, pihaknya juga memastikan bahwa pelatihan TGM bukan satu-satunya solusi yang diupayakan Kemenkes dalam permasalahan kekurangan gigi ini.
Pada 2022 lalu, pihaknya menyetujui pembukaan moratorium pendirian enam Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) sehingga terdapat penambahan dari 32 fakultas menjadi 38 FKG.
"Penambahan kuota mahasiswa dokter gigi, program Internship lulusan dokter gigi, pelaksanaan program penugasan khusus dokter gigi terutama di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK)," paparnya.
BACA JUGA:Peringatan Hari Bumi Sedunia 2025: Intip Sejarah dan Temanya
BACA JUGA:Oknum Dokter Cabul di Garut Sudah Diamankan Polisi
Selain itu juga pemberian beasiswa yang diprioritaskan untuk putra/putri daerah afirmasi untuk nantinya kembali bertugas di daerahnya.
Sebelumnya, Budi menyebut bahwa permasalahan gigi ternyata termasuk dalam jajaran tertinggi yang dialami masyarakat berdasarkan data program cek kesehatan gratis (CKG).
"Banyak masyarakat punya problem gigi," kata Budi di Solo, Jumat, 11 April 2025.
Menurutnya, kekurangan dokter gigi ini lantaran biaya sekolah yang mahal dan sulit.
"Makanya kami lobi supaya lebih banyak lagi. Kalau tidak, mendidik tukang gigi agar bisa ditingkatkan skill-nya," tambahnya.