TANGERANG, DISWAY.ID - Koordinator Lapangan Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Saiful Bahri mengungkapkan kedala saat melakukan proses pembongkaran pagar laut di Desa Kohod, Kabupaten Tangerang.
Dia mengatakan, kesulitan pihaknya ialah ketika mencabut pagar bambu yang sudah padat atau menyatu dengan lumpur.
Terlebih, ukuran bambu yang besar serta menancap cukup dalam ke dasar laut, membuat pagar laut itu mustahil dibongkar secara manual.
BACA JUGA:Hasil Perempatfinal UEL 2024/25: Manchester United Comeback Dramatis, Setan Merah Lolos ke Semifinal
BACA JUGA:Update Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 18 April 2025, Didominasi Awan!
"Ini sangat berat ini. Kenapa? karena pertama daerahnya kan berlumpur dan surut, terus bambu yang ditanam itu tidak manual, dengan alat berat. Terus paling berat lagi ditumpuk sudah sama lumpur," ujarnya di lokasi, Kamis.
Menurut Saiful, pagar laut yang terbuat dari bambu ini dua kali lipat lebih besar dibandingkan pembongkaran yang dilakukan pada periode pertama. Cara penanamannya pun berbeda.
"Dia menggunakan alat berat, dan di sini sudah terjadi penumpukan, penumpukan lumpur, sidimen luar biasa. Kesulitan kita ya tadi, daerahnya pertama berlumpur, luar biasa lumpurnya," urainya.
BACA JUGA:Update Prakiraan Cuaca Hari Ini di Jabodetabek, Jumat 18 April 2025: Full Hujan!
BACA JUGA:Cermin Sikka
Selain itu, Saiful menuturkan, pihaknya akan menambah satu unit ekskavator tambahan, guna mempercepat proses pembongkaran.
Satu unit ekskavator tambahan itu, akan diterjunkan Direktorat PSDKP pada esok hari.
"Kami juga agak kesulitan karena lokasi pagar laut dipenuhi lumpur ya, makanya besok kami kerahkan dua ekskavator, satu untuk mencabut bambu, yang satunya untuk memindahkan bambu ke tepi laut," tuturnya.