Kali ini, gol tersebut menjadi milik Gabriel Martinelli, tetapi tidak mungkin untuk tidak menyebut penanganan berkelas sebelumnya.
Saka dengan kecepatannya yang familiar di sayap kanan mengoper bola kembali ke dalam.
Yang paling menarik adalah umpan tumit Merino yang spontan dan tepat, menciptakan peluang sempurna bagi Martinelli untuk menendang bola ke gawang kosong.
BACA JUGA:Arne Slot Ungkap Skenario Jika Liverpool Juara Liga Inggris Lawan Leicester City Malam Ini
BACA JUGA:Manchester United Selangkah Lebih Dekat Gaet Antoine Semenyo
Kedua gol tersebut tercipta lewat permainan yang terkoordinasi dengan baik, memperlihatkan keluwesan dan variasi Arsenal dalam pendekatan mereka terhadap gawang lawan, bahkan saat mereka berhadapan dengan pertahanan yang sangat tebal.
Defisit dua gol saat pertandingan kurang dari sepertiga waktu berjalan menggambarkan gambaran yang sulit bagi Ipswich.
Namun, titik balik pertandingan sesungguhnya terjadi pada menit ke-31.
Dalam upaya menghentikan Bukayo Saka menggiring bola, bek Ipswich Leif Davis melakukan tekel berbahaya dari belakang, menendang langsung ke tumit bintang Inggris itu.
Wasit Chris Kavanagh tidak ragu untuk memberikan kartu merah langsung, dan keputusan ini dikonfirmasi oleh VAR sebagai sepenuhnya benar.
Kartu merah itu tidak hanya menyebabkan Ipswich kehilangan seorang pemain, menghancurkan rencana taktis pelatih Kieran McKenna, tetapi juga memadamkan harapan samar untuk bangkit.
Seperti yang diamati Chris Sutton, kartu merah "berdampak cukup besar", mengubah sisa pertandingan menjadi pertunjukan kontrol hampir total oleh Arsenal dan upaya putus asa oleh tim tuan rumah untuk membatasi keunggulan mereka.
Insiden itu juga memunculkan kekhawatiran atas kondisi Saka, yang tampak kesakitan dan kemudian terlihat menerima perawatan medis di tumitnya di bangku cadangan pada babak kedua.
Dengan keunggulan lebih banyak pemain dan keunggulan dua gol, babak kedua merupakan pertandingan yang berat sebelah.