Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita IBS antara lain:
• Makanan tinggi FODMAP: seperti bawang putih, bawang bombay, apel, semangka, dan kembang kol.
• Makanan berlemak tinggi: seperti gorengan, makanan cepat saji, dan produk olahan yang mengandung banyak minyak.
• Produk susu bagi yang memiliki intoleransi laktosa: termasuk susu sapi, keju, dan yogurt tertentu.
• Minuman berkafein dan beralkohol yang dapat merangsang kontraksi usus secara berlebihan.
• Pemanis buatan: seperti sorbitol dan manitol yang sering ditemukan dalam permen bebas gula dan minuman bersoda.
Menjaga pola makan sehat dan menghindari makanan yang dapat memicu gejala akan membantu penderita IBS mengontrol kondisinya dengan lebih baik.
BACA JUGA:Ternyata Segini Besaran KJP Plus Tahap I 2025 Sekali Cair, Jenjang SMK Paling Besar
Diagnosis dan Pemeriksaan IBS
IBS merupakan gangguan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan nyeri perut serta perubahan pola buang air besar (BAB).
“Diagnosis IBS berdasarkan kriteria Rome IV, yaitu apabila pasien mengalami nyeri perut setidaknya sekali dalam seminggu dalam tiga bulan terakhir, dengan keluhan yang telah berlangsung selama minimal enam bulan,"" katanya.
Oleh karena itu, dokter perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap gejala pasien serta mengecualikan kemungkinan penyakit lain dengan gejala serupa sebelum menegakkan diagnosis IBS.
Tidak ada tes laboratorium atau pencitraan yang secara langsung dapat mendeteksi IBS, tetapi dokter mungkin melakukan pemeriksaan tambahan seperti tes darah, tes tinja, kolonoskopi untuk menyingkirkan gangguan pencernaan lainnya.
“Langkah pertama dalam menangani IBS adalah memastikan diagnosis yang benar. Pasien juga harus diberikan edukasi mengenai kondisi mereka agar dapat mengelola gejala dengan lebih baik," ucapnya.
Pengobatan dan Pengelolaan IBS
Pengobatan IBS berfokus pada pengelolaan gejala melalui perubahan pola makan, manajemen stres, konsumsi obat-obatan, serta aktivitas fisik.
Diet rendah FODMAP sering direkomendasikan bagi penderita IBS karena membantu mengurangi fermentasi berlebih dalam usus yang dapat memicu gejala.