Sering Diare, Kembung, atau Justru Sembelit? Jangan-jangan Kamu Kena IBS! Ini Cara Mengobatinya

Sabtu 26-04-2025,07:27 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

• Penyakit organik adalah gangguan yang disebabkan oleh kelainan struktural atau inflamasi, seperti penyakit radang usus (IBD), kanker usus, atau penyakit celiac. Penyakit ini biasanya dapat terdeteksi melalui pemeriksaan seperti endoskopi atau biopsi.

“IBS termasuk dalam kategori penyakit fungsional, di mana tidak ditemukan kelainan fisik pada usus, tetapi fungsinya terganggu. Oleh karena itu, pendekatan pengobatannya lebih berfokus pada manajemen gejala dan perubahan gaya hidup,” jelas Dr. dr. I Ketut Mariadi.

BACA JUGA:Rumah Kades Kohod Arsin Sepi Pasca Masa Penahanannya Habis, Hanya Civic Putih Terparkir di Teras

Gejala dan Subtipe IBS

Gejala IBS bervariasi pada setiap individu, tetapi umumnya meliputi sakit atau kram perut yang mereda setelah buang air besar, perubahan frekuensi dan konsistensi tinja, perut kembung, serta produksi gas berlebih.

Untuk memudahkan mengingat, gejala IBS bisa disingkat dengan ABCD, Abdominal pain (sakit perut), Bloated ( kembung), Constipation ( konstipasi), Diarrhea (diare). Berdasarkan pola buang air besar, IBS dikategorikan ke dalam empat subtipe, yaitu:

• Tipe Konstipasi: Didominasi oleh konstipasi (> 25% gejala) dengan tinja keras dan sulit dikeluarkan.

• Tipe Diare: Gejala utama berupa diare (> 25% gejala) dengan tinja encer dan frekuensi buang air besar yang lebih sering.

• Tipe Campuran: Ditandai dengan pola buang air besar yang bergantian antara diare dan konstipasi (masing-masing > 25%).

• Tipe yang tidak terklasifikasikan: gejala diare dan konstipasi < 25%.

BACA JUGA:Harga Per Porsi MBG Dipotong, Kuasa Hukum Yayasan MBN Akui Ada Perbedaan Nilai Kontrak

Faktor Pemicu dan Pengaruh Stres terhadap IBS

Ada beberapa faktor yang dapat memicu atau memperburuk gejala IBS, seperti:

• Faktor Makanan: Makanan tertentu dapat menjadi pemicu utama IBS, terutama yang mengandung tinggi lemak, makanan pedas, produk susu bagi yang intoleran laktosa, serta makanan tinggi FODMAP (Fermentable Oligosaccharides, Disaccharides, Monosaccharides, and Polyols).

• Faktor Psikis: Sumbu otak-usus berperan penting dalam regulasi sistem pencernaan, sehingga stres dan kecemasan dapat menyebabkan kontraksi usus yang berlebihan atau memperlambat gerakan usus. Stres yang berkepanjangan juga dapat meningkatkan sensitivitas usus terhadap rasa sakit dan memperburuk respons sistem pencernaan terhadap makanan tertentu.

BACA JUGA:Bukan Paylater! Begini Cara Aktifkan Pinjam Saldo DANA Mulai Rp1 Juta, Cuma Pakai Fitur Ini

Makanan yang Harus Dihindari Penderita IBS

Penderita IBS perlu memperhatikan makanan yang mereka konsumsi agar gejalanya tidak semakin memburuk.

"Beberapa makanan tertentu dapat memicu gejala IBS, seperti makanan berlemak tinggi, pedas, berminyak, produk susu bagi yang intoleran laktosa, serta makanan tinggi FODMAP yang dapat menyebabkan fermentasi berlebihan di usus," katanya. 

Kategori :