Meski dalam berbagai riwayat Nabi Muhammad SAW melakukan lontar jumrah setelah salat Subuh, pemerintah memilih menyesuaikan waktu demi keselamatan.
Imam Besar Masjid Istiqlal itu menekankan pentingnya fleksibilitas dan kemaslahatan dalam pelaksanaan ibadah haji di tengah tantangan cuaca ekstrem.
Dengan adanya pembatasan ini, jamaah diimbau untuk tetap berada di tenda selama waktu yang telah ditentukan dan tidak memaksakan diri ke Jabal Rahmah. Pemerintah menegaskan bahwa semua kebijakan ini diambil untuk mendukung kenyamanan, keamanan, dan kelancaran ibadah seluruh jamaah. (*)