MAKKAH, DISWAY— Hingga hari ini, tiga jamaah haji Indonesia dilaporkan belum kembali ke kloternya masing-masing sejak tiba di Makkah.
PPIH Arab Saudi membentuk dua tim pencarian khusus dan melibatkan berbagai pihak, termasuk kepolisian Arab Saudi serta KJRI Jeddah, untuk menelusuri keberadaan mereka.
BACA JUGA:74 Ribu Jamaah Haji Reguler Tiba di Tanah Air, Pemulangan dan Perjalanan ke Madinah Berjalan Lancar
Pencarian terhadap tiga jamaah haji Indonesia yang belum kembali ke kloternya masing-masing masih terus dilakukan.
Kabid Linjam PPIH Arab Saudi Harun Ar Rasyid menjelaskan, hingga hari ini, pihaknya masih menelusuri keberadaan para jamaah tersebut melalui koordinasi lintas sektor dan kerja sama dengan otoritas Arab Saudi.
BACA JUGA:Dua Kali Diterpa Ancaman Bom, Kemenag Harap Penerbangan Jamaah Haji Kembali Aman
Tiga jamaah tersebut yaitu Ibu Nurimah dari kloter PLM 19 yang menginap di Hotel 614, Sektor 6.
“Beliau dilaporkan terpisah dari rombongan sekitar tiga hari setelah tiba di Makkah,” ujar Harun dalam doorstop kepada media di Kantor Daker Makkah, Minggu, 22 Juni 2025.
BACA JUGA:Nota Diplomatik Dubes Saudi soal Haji 2025: Kemenag Tegaskan Sudah Tuntas Dibahas dan Disepakati
Yang kedua, Bapak Sukardi dari SUB 79 yang menginap di Hotel 813, Sektor 8. Dilaporkan belum kembali ke kloter sekitar dua hari setelah tiba.
“Dan yang ketiga, laporan baru kami terima malam Selasa lalu, yakni Bapak Hasbullah dari kloter BDJ 07 yang tinggal di Hotel 709, Sektor 7. Diketahui meninggalkan hotel sekitar pukul 03.00 dini hari,” jelas Harun.
BACA JUGA:Jamaah Haji Ungkap Detik-detik Pesawat Saudia Airlines Diancam Bom: Kaget, Tiba-tiba Disuruh Turun!
Harun menjelaskan bahwa PPIH telah membentuk dua tim pencarian khusus, yaitu Tim A dan Tim B, untuk menelusuri rumah sakit-rumah sakit di Makkah dan Jeddah, termasuk berkoordinasi dengan KKHI, Konsulat Jenderal RI, dan unsur kesehatan haji.
“Kami juga menyisir hotel-hotel di sekitar Makkah, termasuk hotel yang sudah ditinggalkan jamaah karena telah kembali ke tanah air maupun menuju Madinah. Sayangnya, sampai saat ini kami belum menemukan titik terang,” tambahnya.