Dalam hal ini, BSU tidak memperbaiki produktivitas, tidak meningkatkan nilai tambah sektor ekspor, dan tidak mendorong transisi pekerja informal ke formal.
“BSU sekadar memberikan penyangga kecil di permukaan, tanpa menyentuh akar persoalan yang mengakar pada produktivitas dan daya saing,” pungkas Achmad.
BACA JUGA:Prabowo Terbitkan Inpres Percepatan Pembangunan di Pulau Enggano
BACA JUGA:DPR RI-Pemerintah Bakal Rapat Bahas RUU KUHAP Pada Pekan Depan
“Jika ekonomi nasional kembali melambat di semester kedua 2025, tekanan eksternal akan menambah beban defisit neraca transaksi berjalan dan memaksa rupiah fluktuatif,” tambahnya.