BACA JUGA:Komisi IX DPR Bakal Minta Penjelasan Soal Penonaktifan 7,3 juta Penerima PBI JK
Angka index intensitas penggunaan energi ini semakin kecil semakin baik.
"Pencapaian ini diperoleh melalui beberapa upaya diantaranya memaksimalkan pemakaian gas alam pada operasional kilang, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di unit-unit operasi, serta melakukan inovasi dan modifikasi pada peralatan agar penggunaan energinya semakin efisien,"ungkap Hermansyah.
Aspek keberlanjutan lain yang juga menjadi perhatian KPI, lanjut Hermansyah, adalah program dekarbonisasi.
Melalui program dan inovasi-inovasi yang dilakukan, KPI berhasil mengurangi emisi karbon lebih dari 430 ribu ton CO2e, atau setara dengan serapan karbon dari lebih 19 juta pohon.
Pencapaian ini turut mendongkrak rating ESG (Environment, Social & Governance) KPI ke peringkat BB, yang menandakan kemajuan dalam menerapkan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
BACA JUGA:Pemerintah Siapkan Satelit untuk Awasi Ketat Pulau-pulau di Indonesia
BACA JUGA:Aturan Baru! Justice Collaborator Kini Bisa Bebas Bersyarat, Begini Mekanismenya
Selain berkontribusi pada aspek ketahanan energi nasional, KPI juga berkontribusi langsung melalui program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang mencakup bidang sosial, pendidikan, lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Hermansyah mengatakan, sepanjang 2024, KPI telah menjalankan lebih dari 150 program TJSL dengan penerima manfaat langsung lebih dari 3 ribu orang.
“Pencapaian KPI di 2024 tentu dapat diraih karena dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. Selain itu, kinerja KPI juga merupakan hasil dari kerja keras seluruh pekerja, baik itu yang ada di kantor pusat Jakarta, maupun di enam unit operasi di daerah. KPI terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang maksimal bagi negara dan masyarakat pada umumnya. Peningkatan kinerja ini menjadi tantangan kami di tahun-tahun mendatang,” pungkas Hermansyah.