JAKARTA, DISWAY.ID -- Lonjakan kasus keracunan yang diduga berkaitan dengan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) telah memicu kekhawatiran serius di kalangan wakil rakyat.
Anggota IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bangsa Asep Romy Romaya mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memperketat pengawasan terhadap implementasi program ini, menyusul laporan yang menunjukkan peningkatan kasus keracunan makanan di berbagai daerah.
Bangsa Asep Romy Romaya menyatakan keprihatinannya atas insiden keracunan yang terus berulang.
BACA JUGA:Pemerintah Masih Kaji Putusan MK Soal Pemisahan Pemilu, Tito: Jangan Berasumsi Dulu
BACA JUGA:Kemenkes Genjot Pemeriksaan Kesehatan Gratis bagi 53 Juta Pelajar Seluruh Indonesia
"“Program MBG adalah program unggulan Presiden Prabowo yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Karena itu, kasus keracunan yang sudah terjadi harus dijadikan pelajaran penting. Kami mendesak BGN dan BPOM agar melakukan pengawasan lebih ketat dan menyeluruh, agar tidak ada celah terjadinya kasus yang membahayakan penerima manfaat,” tegasnya dalam rapat dengar pendapat pada Rabu 2 Juli 2025.
Program MBG, yang bertujuan mulia untuk mengatasi masalah gizi di masyarakat, kini menghadapi sorotan tajam. DPR menyoroti pentingnya jaminan kualitas dan keamanan pangan dari hulu hingga hilir dalam program ini.
Kekhawatiran muncul terkait standar kebersihan dalam proses penyiapan, pengemasan, dan distribusi makanan, terutama mengingat skala program yang sangat besar dan melibatkan banyak pihak.
DPR meminta BGN, sebagai koordinator program gizi nasional, untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh rantai pasok makanan dalam Program MBG.
Hal ini termasuk meninjau ulang standar operasional prosedur (SOP) dan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat, mulai dari penyedia bahan baku hingga distributor akhir, mematuhi regulasi keamanan pangan.
BACA JUGA:Selain Ditransfer, Dana Pensiun Kini Bisa Diambil di Kantor Pos Terdekat
BACA JUGA:Menkes Budi Gunadi Ungkap 24 Orang Meninggal Dunia Akibat Dugaan Malpraktik
Selain itu, BPOM juga diminta untuk memastikan bahwa standar gizi benar-benar diterapkan dalam seluruh proses MBG.
Tidak hanya dari sisi kandungan gizi, tetapi juga mutu dan keamanannya mulai dari fortifikasi, pelabelan, pengujian produk, hingga distribusi.
"BGN dan BPOM perlu memastikan bahwa standar gizi benar-benar diterapkan dalam seluruh proses MBG. Tidak hanya dari sisi kandungan gizi, tetapi juga mutu dan keamanannya mulai dari fortifikasi, pelabelan, pengujian produk, hingga distribusi,” ujarnya.