TEXAS, DISWAY.ID-- Bencana banjir bandang yang melanda Texas, Amerika Serikat, pada Minggu (6/7/2025) menelan korban jiwa. Sedikitnya 78 orang, termasuk 28 anak-anak.
Banjir besar ini terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tengah dan tenggara Texas selama beberapa hari berturut-turut.
Wilayah Kerr County di Texas Hill Country menjadi pusat bencana, dengan korban terbanyak ditemukan di lokasi tersebut.
BACA JUGA:Solidaritas Nyata! Indonesia Siapkan 20 Ribu Hektare Lahan untuk Bantu Palestina
Larry Leitha, Sheriff Kerr County, menyebutkan bahwa dari total korban tewas, 68 orang berasal dari wilayahnya, termasuk puluhan anak-anak yang tengah mengikuti kegiatan perkemahan musim panas di tepi sungai.
“Situasi di lapangan sangat tragis. Banyak anak-anak yang sedang liburan musim panas justru jadi korban,” ujar Sheriff Leitha.
Gubernur Texas Greg Abbott menyatakan dalam konferensi pers bahwa 41 orang masih dinyatakan hilang.
Pencarian terus dilakukan, termasuk terhadap seorang anak perempuan yang dilaporkan hilang dari perkemahan.
Tim SAR dibantu Garda Nasional dan sukarelawan setempat berupaya menjangkau area yang sulit diakses karena lumpur dan reruntuhan.
Lebih dari 12.000 warga telah dievakuasi dari daerah rawan banjir. Badan cuaca memperingatkan potensi banjir susulan karena kondisi tanah yang jenuh air dan prakiraan hujan lanjutan hingga awal pekan depan.
Listrik padam di lebih dari 200.000 rumah, dan akses jalan utama seperti State Highway 39 dan Interstate 10 sempat terputus akibat genangan dan tanah longsor kecil.
Banjir Bandang Texas 2025 Jadi Alarm Iklim Ekstrem
Tragedi banjir bandang Texas 6 Juli 2025 menjadi salah satu bencana paling mematikan dalam satu dekade terakhir di AS bagian selatan.
Banyak pihak menyerukan perlunya mitigasi iklim dan peningkatan sistem peringatan dini, terutama di kawasan perkemahan dan pemukiman dekat aliran sungai.
Hingga Senin pagi, status darurat bencana masih diberlakukan di 14 distrik, dan proses identifikasi jenazah serta pencarian korban hilang terus dilakukan.