Kenali Gejala Demam Tifoid, Akan Berakibat Fatal Jika Diabaikan!

Selasa 08-07-2025,15:27 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

Risiko penularan meningkat jika seseorang tidak mencuci tangan setelah dari toilet, lalu menyentuh makanan atau peralatan makan.

Meski tidak menular melalui ciuman langsung, bakteri bisa berpindah lewat tangan yang menyentuh benda-benda seperti gagang pintu, telepon, atau peralatan makan.

Diagnosa dan Pengobatan

Diagnosis tifoid dilakukan melalui pemeriksaan sampel darah, urin, atau tinja untuk mendeteksi bakteri S. Typhi. Jika positif, dokter akan segera meresepkan antibiotik.

Pengobatan sedini mungkin sangat penting agar bakteri tidak menyebar lebih luas dalam tubuh dan menyebabkan komplikasi.

Antibiotik yang umum digunakan antara lain ciprofloxacin, azitromisin, atau cefixime. Namun, karena meningkatnya kasus resistansi antibiotik, pengobatan harus diawasi ketat oleh dokter.

Penderita juga harus menjalani seluruh dosis antibiotik sampai tuntas, meski merasa sudah membaik, agar tidak menjadi “pembawa jangka panjang” yang tanpa sadar menularkan tifus ke orang lain.

BACA JUGA:Penyakit X Muncul Misterius di Negara Ini dengan Gejala Demam dan Sakit Kepala, WHO Angkat Bicara

Vaksin tifoid tersedia dan sangat dianjurkan bagi mereka yang tinggal atau akan bepergian ke daerah rawan tifoid.

Selain itu, menjaga kebersihan diri, mencuci tangan sebelum makan, serta memastikan makanan dan air minum dalam kondisi higienis adalah langkah pencegahan yang tidak boleh diabaikan.

Demam tifoid memang bisa diobati, namun jika diabaikan, dampaknya bisa fatal.

Jangan sepelekan demam tinggi yang tak kunjung turun, apalagi disertai gejala pencernaan.

Segera periksa ke dokter dan waspadai gejalanya sejak dini.

Kategori :