Viral Ahli Jebolan Farmasi UI Temukan Kombinasi Herbal dan Ayat Alquran Sebagai Antibakteri Alami

Viral Ahli Jebolan Farmasi UI Temukan Kombinasi Herbal dan Ayat Alquran Sebagai Antibakteri Alami

lulusan Fakultas Farmasi (FF) Universitas Indonesia (UI) ini menemukan potensi kombinasi ekstrak herbal dan gelombang suara atau bacaan Alquran dalam melawan infeksi bakteri--Instagram FFUI

JAKARTA, DISWAY.ID – Namanya DR. dr. Agus Rahmadi, M.Biomed, M.A., M.Si., Ph.D.

Dalam penelitiannya yang terbaru, lulusan Fakultas Farmasi (FF) Universitas Indonesia (UI) ini menemukan potensi kombinasi ekstrak herbal dan gelombang suara atau bacaan Alquran dalam melawan infeksi bakteri Salmonella typhi (S. typhi).

BACA JUGA:Penelitian Buktikan Kualitas Air yang Lebih Bersih dan Sehat Lewat Studi Ilmiah Bio Disc 3

Bagaimana penelitian itu berbunyi?

Dikutip dari akun Instagram resmi FFUI, Agus yang lulus dari Program Magister Herbal FFUI dengan predikat summa cum laude itu mengeksplorasi pengaruh gelombang suara, seperti bacaan Al-Qur'an dan musik klasik.

Hasilnya secara signifikan meningkatkan efektivitas ekstrak herbal, terutama bacaan Al-Qur'an yang memperkuat efek terapeutik kunyit dan sambiloto sebagai agen antibakteri alami.

BACA JUGA:NGI dan RSAB Harapan Kita Ciptakan Keamanan Bagi Janin Ibu Hamil di Indonesia, Ini Keunggulan Penelitian NIPT-Pro dan CNVseq

Disebutkan, penelitian ini memberikan harapan baru dalam pengembangan alternatif pengobatan yang lebih aman dan efektif, terutama di tengah ancaman resistensi antibiotik, serta menginspirasi pendekatan holistik yang menggabungkan ilmu medis, herbal, dan spiritual dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

BACA JUGA:Big Bang Ramadan Surabaya 2025 Hadir Lagi, Banyak Promo Spesial untuk Lebaran

Pro Kontra Netizen

Namun sejumlah netizen mempertanyakan mengapa herbal dan agama digabungkan dalam metode penelitian.

Mereka mengkritik tema penelitian tersebut.

“Menurut saya, sah-sah saja temanya seperti itu, selama ilmiah. Bagaimana caranya? Apakah rancangan percobaan dilakukan dgn baik? Apakah hasilnya signifikan secara statistik? Dulu, buku keajaiban air saja dianggap keren, padahal sekian tahun kemudian dinyatakan sbg pseudoscience,” tulis netizen.

“Sains dan teologi secara metodologinya saja sudah berbeda, dasar filsafatnya juga. UI punya jurusan filsafat, harusnya mengerti dong,” tulis yang lain.

BACA JUGA:Zulhas Kritik BRIN soal Penelitian Benih Unggul: Laboratorium di Bogor Jadi Besi Tua

Apa itu demam tifoid?

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads