AgTech-AI: Meningkatkan Pangan dan Peluang Kerja

Rabu 09-07-2025,13:41 WIB
Oleh: Prof Yusuf Hendrawan

AI dapat menganalisis data distribusi, memprediksi permintaan pasar, serta mengoptimalkan rute distribusi hasil pertanian.

BACA JUGA:Istana Ibaratkan Saran Pemerintah Agar WNI Cari Kerja ke Luar Negeri seperti Budaya Merantau

BACA JUGA:Langsung Cair Rp250.000 ke Dompet Digital, Begini Cara Aktifkan DANA Paylater di Aplikasi

Dengan sistem traceability berbasis blockchain dan AI, kepercayaan konsumen terhadap produk lokal meningkat.

Peran supply chain analyst di bidang agroindustri, data scientist pertanian, dan cold chain specialist terbuka luas bagi lulusan berbasis keilmuan teknologi pertanian yang memahami karakteristik produk pertanian dan AI.

Model AI berbasis data klimatologis lokal dapat memprediksi serangan hama, kekeringan, maupun banjir secara lebih akurat.

Riset ini akan membutuhkan climate risk analyst, pengembang early warning system, serta tenaga pendamping lapangan yang dapat menginterpretasikan hasil model AI ke dalam rekomendasi nyata bagi petani.

BACA JUGA:Link dan Cara Beli Tiket Konser My Chemical Romance di Hammersonic 2026 Jakarta Hari Ini, Buka Pukul 13.00 WIB!

BACA JUGA:Resmi! Karier Nicolas Jackson di Chelsea Berakhir

Agar riset AI di bidang agroindustri memberikan dampak maksimal, pendekatan yang dilakukan harus realistis, kontekstual, dan berorientasi pada penyerap tenaga kerja.

Strategi utama AgTech-AI meliputi, kolaborasi multi-pihak dan ekosistem inovasi, pembangunan basis data pertanian nasional, pembangunan basis data pertanian nasional, peningkatan literasi digital petani dan kader teknologi, reformasi kurikulum teknologi pertanian, dan pendekatan low-tech/high-impact,

Keberhasilan riset AI tidak mungkin dicapai tanpa kemitraan kuat antara akademisi, lembaga riset nasional dan internasional, praktisi pertanian, pemerintah, industri teknologi AI, dan petani sebagai pengguna akhir.

Ekosistem ini menjadi lahan subur bagi tumbuhnya startup pertanian digital dan inkubasi bisnis AgTech-AI yang mampu menyerap tenaga kerja inovatif.

Data menjadi bahan bakar AI. Karena itu, proyek berskala nasional untuk mengumpulkan dan mengelola data pertanian (open-access) sangat mendesak.

BACA JUGA:Segini Besaran Gaji dan Tunjangan Sekolah Kedinasan IPDN, STMKG, dan STPN Tahun 2025

BACA JUGA:Skandal Kasus Pemerasan TKA di Kemnaker, KPK Sita Rumah hingga Kos-kosan Lebih dari Rp6,5 Miliar

Kategori :