Ia menyebut kedua negara sama-sama besar, memiliki populasi tinggi, serta kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang luar biasa.
“Kita sering menandatangani berbagai perjanjian kerja sama, tapi kemudian hanya berhenti sebagai dokumen tertulis. Kini, kita merasa memiliki banyak kepentingan bersama dan sumber daya yang bisa benar-benar saling menguntungkan,” tutur Prabowo.
BACA JUGA:Satgas PKH Kuasai Kembali 2 Juta Hektare Lahan, Dorong Tata Kelola Hutan Berkeadilan
BACA JUGA:Dari Indonesia untuk Dunia, Diplomasi Filantropi Bangun Islam Moderat di Kroasia
Ia juga mengungkapkan kekagumannya atas kemajuan Brasil dalam sektor pertanian dan bioenergi, serta menyampaikan keinginan Indonesia untuk belajar dari pengalaman Brasil.
“Brasil berada di garis depan. Anda memberi contoh yang baik dalam penggunaan biofuel dan inovasi di bidang pertanian, produktivitas Anda benar-benar akan sangat bermanfaat bagi Indonesia jika kami belajar dari pengalaman Anda,” ucap Prabowo.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva menyebut Indonesia sebagai sahabat lama yang memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan negara-negara berkembang untuk mewujudkan tatanan dunia yang lebih adil dan setara.
“Menyambut Indonesia sebagai anggota BRICS seperti membuka pintu rumah saya untuk seorang teman lama,” ujar Presiden Lula.
Menurut Presiden Lula, Indonesia memiliki peran bersejarah dalam mengibarkan semangat perjuangan global south sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955.
BACA JUGA:Polisi Bunuh Polisi di NTB: Jejak Luka dan Wanita di Pesta Kolam, 2 Atasan Kini Ditahan
BACA JUGA:Terkena PKH Apakah Bisa Dapat BSU 2025? Faktanya Begini Ternyata
“Tujuh puluh tahun yang lalu, pada Konferensi Bandung, Indonesia telah mengibarkan panji perjuangan untuk tatanan internasional yang lebih adil,” katanya.