Skandal Beras Tak Standar dari 212 Merek, Mentan Ungkap Kerugian Rp99 Triliun

Sabtu 12-07-2025,22:59 WIB
Reporter : Rafi Adhi Pratama
Editor : M. Ichsan

Amran berharap agar kasus ini ditindak tegas dan menjadi perhatian bagi pengusaha beras lainnya untuk menjual beras sesuai standar yang ditentukan.

Diimbaunya, masyarakat untuk memperhatikan merek beras yang dibeli dan tidak tertipu dengan merek yang tidak sesuai standar. 

Ia berharap agar aparat hukum dapat menindaklanjuti kasus ini secara tegas dan independen.

Sedangkan Pengamat Kepolisian, Bambang Rukminto mengatakan penuntasan pengusutan kasus tidak hanya pada pemeriksaan saja, tetapi juga menemukan bukti-bukti materiil dan formil terkait sebuah tindak pidana.

"Pemeriksaan itu hanya bagian kecil dari penyelidikan sebelum penetapan tersangka yang disebut penyidikan," katanya saat dihubungi disway.id, Sabtu 12 Juli 2025.

BACA JUGA:Menuju SEA Games 2025, Menpora Ungkap Penentuan Atlet Indonesia Masuk Tahap Akhir

BACA JUGA:Onyx Park Resort Buka Lembaran Baru, Jadi Tempat Healing dan Investasi Berkelanjutan di Bali

Ia menambahkan bahwa proses pidana meliputi penyidikan, penuntutan, sampai pengadilan. 

Oleh karena itu, pemeriksaan terhadap 4 orang dalam kasus dugaan pelanggaran produksi beras tidak cukup hanya klarifikasi atau pengakuan pelaku tindak pidana saja.

Bambang menekankan bahwa 200 produsen beras yang dilaporkan Kementan harus diproses sampai tuntas hingga pengadilan dan harus dikawal semua pihak dengan meminta transparansi proses penyidikan.

"Tanpa pengawalan, proses penyidikan sangat dominan unsur subyektifitas penyidiknya dan bisa dihentikan dengan dalih kurang barang bukti," tegasnya.

Ia berharap agar proses penyidikan dilakukan secara transparan dan objektif untuk mencapai keadilan.

"Empat yang diperiksa bisa jadi karena penjadwalan saja. Yang pasti 200 produsen beras yang dilaporkan Kementan semua harus diproses sampai tuntas hingga pengadilan," imbuhnya.

BACA JUGA:Ogah Uji Coba, Gerald Vanenburg Pilih Aman, Hanya Gelar Latihan Internal Jelang AFF U-23

BACA JUGA:Indomobil eMotor Tyranno Menyapa Kota Bandung, Motor Listrik Stylish dengan DNA Petualang

Sementara Pakar Pertanian, Suardi Bakri menyebut anomali harga beras menjadi perbincangan hangat karena harga beras naik di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dan melampaui batas psikologis. 

Kategori :