JAKARTA, DISWAY.ID - Tak terasa ramadan nanti malam akan memasuki malam ke-25 di Indonesia. Ayo kencangkan doa Lailatul Qadarnya.
Pada 10 hari terakhir di bulan ramadan memiliki keistimewaan tersendiri dibanding bulan-bulan lainnya.
Sebab, dalam sebuah riwayat Nabi Muhammad SAW mengabarkan kalau malam 10 hari terakhir ada kemungkinan terjadinya malam Lailatul Qadar.
Malam Lailatul Qadar diyakin merupakan pertama kalinya ayat Al-Quran diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril.
BACA JUGA:Tunai, Elon Musk Resmi Beli Saham Twitter Rp 635 Triliun
Malam Lailatul Qadar juga merupakan malam paling berkah dan malam lebih baik daripada 1.000 bulan.
Dan dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa malam Lailatul Qadar cenderung terjadi saat di malam-malam ganjil, seperti nanti malam ramadan ke-25.
Dan terdapat doa yang sangat dianjurkan Nabi Muhammad SAW dipanjatkan kepada Allah SWT di setiap malam 10 hari terakhir ramadan.
Prihal doa ini, dikutip dari Rumaysho, seperti yang disampaikan oleh Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal, pengurus dan pengajar di Darush Sholihin, Gunung Kidul.
BACA JUGA:Daftar Harga Minyak Goreng di Alfamart dan Indomaret, Selasa 26 April 2022
Berikut penjelasannya;
Apa do’a yang dianjurkan banyak dibaca pada malam lailatul qadar?
Ada do’a yang pernah diajarkan oleh Rasul kita shallallahu ‘alaihi wa sallam jikalau kita bertemu dengan malam kemuliaan tersebut yaitu do’a: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–).
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdo’alah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–).” (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu ‘Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih). Hadits ini dibawakan oleh Imam Tirmidzi dalam bab “Keutamaan meminta maaf dan ampunan pada Allah”. Hadits di atas disebutkan pula oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom pada hadits no. 706.