Terima Laporan BPS, Prabowo Klaim Angka Kemiskinan dan Pengangguran RI Turun

Senin 21-07-2025,12:48 WIB
Reporter : Anisha Aprilia
Editor : Marieska Harya Virdhani

 

Prabowo menjelaskan bahwa pemerintahannya memiliki dasar yang kuat dalam pengelolaan ekonomi, termasuk pembentukan BP Investasi Danantara, yang menurutnya menjadi salah satu mesin penggerak masa depan ekonomi Indonesia.

 

"Kita telah membentuk sovereign wealth fund, Danantara, Daya Anagata Nusantara. Danantara adalah energi masa depan bangsa Indonesia. Danantara adalah menjaga dan mengelola kekayaan anak-anak dan cucu-cucu dan generasi penerus kita, saudara sekalian," papar Presiden.

 

Awal April 2025, Bank Dunia melalui Macro Poverty Outlook menyebutkan bahwa pada tahun 2024 lebih dari 60,3 persen penduduk Indonesia atau setara dengan 171,8 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan.

Di sisi lain, data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan Indonesia per September 2024 sebesar 8,57 persen atau sekitar 24,06 juta jiwa.

BACA JUGA:Presiden Prabowo: Demo 'Indonesia Gelap' Didanai Koruptor, Bukan Gerakan Murni

Perbedaan angka ini memang terlihat cukup besar, namun penting untuk dipahami secara bijak bahwa keduanya tidak saling bertentangan.

Perbedaan muncul disebabkan adanya perbedaan standar garis kemiskinan yang digunakan dan untuk tujuan yang berbeda.

 

 

 

Bank Dunia memiliki 3 pendekatan atau standar garis kemiskinan untuk memantau pengentasan kemiskinan secara global dan membandingkan tingkat kemiskinan antarnegara.

"International poverty line untuk menghitung tingkat kemiskinan ekstrem (US$ 2,15 per kapita per hari), US$3,65 per kapita per hari untuk negara-negara berpendapatan menengah bawah (lower-middle income), dan US$ 6,85 per kapita per hari untuk negara-negara berpendapatan menengah atas (upper-middle income)," tulis laman Bank Dunia. 

BACA JUGA:Bertemu dengan Jokowi, Prabowo Ceritakan Perjalanan Negosiasi hingga Tuntaskan CEPA

Kategori :