"Rumah saya kebanjiran setinggi lutut. Ini kali terparah sejak 2018," keluh Li Wei, warga Distrik Xiangzhou.
Angin dengan kecepatan hingga 120 km/jam juga merobohkan puluhan pohon dan merusak papan reklame. Tim darurat masih bekerja membersihkan puing-puing hingga Minggu siang.
Meski badai sudah melemah, BMKG setempat mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi hujan lebat dan angin kencang hingga Senin (22/7).
BACA JUGA:Mau Liburan ke AS? Bersiap Bayar 'Visa Integrity Fee' Rp4 Juta Mulai 1 Oktober 2025
"Kami meminta warga menghindari area rendah dan aliran sungai yang mungkin meluap," pesan juru bicara BMKG Guangdong.
Pemulihan infrastruktur dan evaluasi kerusakan masih terus dilakukan. Sementara itu, layanan darurat tetap siaga 24 jam untuk mengantisipasi keadaan darurat.