Teheran Meleleh, Iran Diterjang Gelombang Panas Ekstrem hingga 50 Derajat Celsius

Selasa 22-07-2025,08:41 WIB
Reporter : Khomsurijal W
Editor : Khomsurijal W

TEHERAN, DISWAY.ID– Iran sedang menghadapi gelombang panas ekstrem dengan suhu mencapai 50 derajat Celsius.

Di beberapa wilayah, menjadikan minggu ini sebagai periode terpanas tahun 2025.

Infrastruktur seperti jalan aspal dan kabel dilaporkan meleleh, termasuk di Teheran.

BACA JUGA:Penampakan Mengerikan Topan Wipha Hantam Zhuhai, Ratusan Ribu Orang Dievakuasi

Kondisi ini memicu krisis air, gangguan listrik, hingga ancaman kesehatan masyarakat, mendorong pemerintah mengambil langkah darurat untuk meredam dampaknya.

Di Teheran sendiri, suhu menyentuh 40 derajat Celsius pada Minggu (20/7/2025) dan diperkirakan naik menjadi 41 derajat pada Senin (21/7/2025).

Akibatnya, pemerintah menetapkan hari Rabu (23/7/2025) sebagai hari libur umum di ibu kota untuk mengurangi konsumsi air dan listrik. "Kami mengimbau warga untuk menghemat air dan menghindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari," ujar juru bicara pemerintah, Fatemeh Mohajerani.

Krisis air menjadi dampak paling nyata dari gelombang panas kali ini. Banyak waduk di Iran, terutama di Provinsi Sistan-Baluchestan, hampir kering, memaksa warga bergantung pada pasokan air melalui truk tangki.

Di Khuzestan, kekurangan air bersih bahkan memicu protes warga yang frustrasi dengan pengelolaan sumber daya air yang dinilai buruk. Perubahan iklim dan pengelolaan air yang kurang optimal disebut-sebut sebagai penyebab utama memperparah situasi.

BACA JUGA:Satria, Eks Marinir TNI AL yang Viral Membelot ke Rusia: Dari Medan Perang Ukraina ke Jeritan Minta Status WNI Kembali

Selain itu, lonjakan penggunaan pendingin udara akibat suhu ekstrem membebani jaringan listrik nasional, meningkatkan risiko pemadaman.

Kesehatan masyarakat juga terancam, dengan risiko heatstroke dan penyakit terkait panas yang melonjak, terutama bagi lansia dan pekerja outdoor. Pemerintah telah mengeluarkan peringatan kesehatan, menyarankan warga untuk tetap terhidrasi dan membatasi paparan sinar matahari.

Dampak lingkungan tak kalah serius. Kekeringan yang berkepanjangan merusak lahan pertanian, mengancam ketahanan pangan di beberapa wilayah.

Sungai dan danau yang menyusut juga mengganggu ekosistem lokal, memperburuk tantangan jangka panjang yang dihadapi Iran.

Untuk mengatasi krisis, pemerintah Iran telah mempercepat distribusi air ke daerah-daerah terdampak dan memperketat pengawasan konsumsi energi. Namun, para ahli memperingatkan bahwa tanpa solusi jangka panjang, seperti investasi dalam infrastruktur air dan strategi mitigasi perubahan iklim, krisis serupa akan terus berulang.

Kategori :