JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden RI Prabowo Subianto didampingi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin secara langsung menyerahkan penghargaan kepada lima pesantren salafiyah transformatif yang dinilai berhasil menggabungkan tradisi, inovasi, dan kemandirian di era Revolusi Industri 4.0.
Penyerahan dilakukan dalam puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berlangsung meriah di JCC Senayan, Jakarta.
"Kita butuh pesantren yang tidak hanya menjaga nilai, tapi juga membentuk generasi tangguh untuk Indonesia yang mandiri dan maju," kata Presiden Prabowo dalam sambutannya di puncak peringatan Harlah PKB dikutip Jumat, 25 Juli 2025.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Harlah PKB ke 27 Ahmad Iman Syukri mengatakan bahwa penghargaan ini adalah bagian dari ikhtiar PKB memperkuat ekosistem pendidikan pesantren yang modern.
BACA JUGA:Soal Usulan Gibran Ngantor di IKN, PKB dan Golkar Kompak Ikut Arahan Prabowo
Namun tetap berakar kuat pada tradisi Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.
"Peran pesantren-pesantren di Indonesia itu sangat besar, terutama dalam konteks pendidikan. PKB sadar akan hal itu, ditambah lagi mayoritas pengurus dan kader PKB itu santri," jelas Iman.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi PKB terhadap pesantren yang terus menjaga akar tradisi sambil secara adaptif dan inklusif menjawab tantangan zaman.
Lewat program ini, PKB ingin menegaskan bahwa pesantren adalah pilar penting dalam membangun Indonesia yang berkarakter, mandiri, dan siap menghadapi masa depan.
Berikut lima Pesantren Transformatif penerima penghargaan:
BACA JUGA:Gak Cuma Prabowo, Cak Imin Undang Anies ke Harlah ke-27 PKB
1. Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Cidahu, Pandeglang, Banten
Diasuh oleh Abuya Muhtadi Dimyathi, pesantren ini tetap kokoh dalam mengajarkan kitab kuning sekaligus terbuka pada digitalisasi sumber-sumber keilmuan.
Dikenal dengan program dakwah terintegratif dan semangat kemandirian sosial, pesantren ini menjadi simbol pengabdian yang adaptif dan membumi.
2. Pondok Pesantren Internasional Asy-Syifa Al Mahmudiyah, Sumedang, Jawa Barat
Dipimpin oleh Abuya Prof. Dr. KH. Muhyiddin Abdul Qodir Almanafi, pesantren ini menonjol dengan kurikulum karakter berbasis nilai Islam, integrasi ilmu pengetahuan, dan lingkungan belajar yang kondusif.
Pesantren ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai salafiyah mampu berdialog dengan semangat globalisasi pendidikan.
BACA JUGA:Jokowi Mulai Aktif di PSI, PKB: Selamat Datang di Dunia Politik Partai