Dirintis oleh almaghfurlah Syaikhina KH. Maimun Zubair, pesantren ini tetap istiqamah menjaga sistem pendidikan salafiyah yang kuat, namun terus mengikuti perkembangan zaman.
Maqalahnya yang terkenal, 'Wajib bagi orang yang berakal mengetahui situasi zamannya' menjadi dasar filosofi transformasi pesantren ini.
4. Pondok Pesantren Salafy Terpadu Ar-Risalah Lirboyo, Kediri, Jawa Timur
Pesantren ini memadukan kekuatan salafiyah dengan inovasi teknologi melalui sistem informasi akademik berbasis aplikasi.
Bahasa asing seperti Arab, Inggris, Jepang, dan Mandarin diajarkan, serta keterampilan abad 21 yang relevan. Alumni pesantren ini tersebar di berbagai universitas dalam dan luar negeri.
5. Pondok Pesantren Nahdliyin Agrobisnis, Gunung Lerang, Bone, Sulawesi Selatan
Mengembangkan konsep kemandirian ekonomi, pesantren ini membina santri dalam agribisnis; dari bercocok tanam, beternak, hingga pengolahan produk pangan.
Dengan demikian, para santri tak hanya alim secara keilmuan, tapi juga mandiri secara ekonomi.