"Bagi para pemegang kekuasaan, semua suara rakyat yang kita dengar bukanlah sekadar kata atau gambar. Di balik setiap kata ada pesan. Di balik setiap pesan ada keresahan. Dan di balik keresahan itu ada harapan. Karena itu, yang dituntut dari kita semua adalah kebijaksanaan," paparnya.
BACA JUGA:KPK Tahan Dirut INHUTANI V Atas Dugaan Suap Pengelola Kawasan Hutan
BACA JUGA:Ada Pidato Kenegaraan di Gedung DPR, Masyarakat Diimbau Hindari Ruas Jalan Sekitar
"Kebijaksanaan untuk tidak hanya mendengar, tetapi juga memahami. Kebijaksanaan untuk tidak hanya menanggapi, tetapi merespons dengan hati yang jernih dan pikiran yang terbuka," lanjutnya.
Puan juga mengingatkan bahwa kritik yang sehat adalah bagian penting dari demokrasi, dan tidak boleh menjadi pemicu perpecahan bangsa.
"Kita semua berharap apa pun bentuk dan isi kritik yang disampaikan rakyat tidak boleh menjadi bara yang membakar persaudaraan. Kritik tidak boleh menjadi api yang memecah belah bangsa. Sebaliknya, kritik harus menjadi cahaya yang menerangi jalan kita bersama," terangnya.
"Kritik dapat keras dalam substansi dan menentang keras kebijakan akan tetapi kritik bukan alat untuk memicu kekerasan, kebencian, menghancurkan etika dan moral masyarakat, apalagi menghancurkan kemanusiaan," tambahnya.