Dalam konferensi pers sebelumnya, Kluivert mengaku bahwa sistem yang saat ini digunakan bukan gaya utamanya.
Meski begitu, ia belum sepenuhnya siap melakukan perubahan besar sebelum laga timnas melawan China pada beberapa bulan lalu di round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
BACA JUGA:Chelsea Rekrut Xavi Simons dari RB Leipzig, The Blues Bakal Selesaikan Double Transfer Blockbuster
BACA JUGA:Brian Madjo, Striker 16 Tahun yang Jadi Sorotan di Ligue 1
Ini pun memunculkan pertanyaan publik, jika bukan sekarang, kapan lagi?
Laga FIFA Matchday seperti ini seharusnya menjadi tempat terbaik untuk bereksperimen, menguji pola permainan baru, dan melihat bagaimana para pemain menerjemahkan ide-ide pelatih ke atas lapangan.
Kembalinya Marc Klok ke skuad timnas Indonesia juga memunculkan kontroversi.
Banyak yang mempertanyakan keputusan ini, mengingat performa Klok di level tertinggi dinilai mulai menurun, terutama saat menghadapi lawan-lawan kuat di Asia.
Namun dari sisi pengalaman dan pemahaman taktik, kehadiran Klok bisa membantu transisi strategi Patrick Kluivert di ruang ganti.
BACA JUGA:Mohamed Salah Raih Penghargaan Pemain Terbaik PFA, Kemas Kemenangan untuk Ketiga Kalinya
BACA JUGA:Thom Haye Berpeluang Jadi Pemain Timnas Indonesia Bergaji Tertinggi Jika Gabung Klub Jazirah Arab?
Gaya Bermain Masih Mirip Shin Tae-yong, Lalu Kenapa Ganti Pelatih?
Salah satu kritik yang muncul dari publik adalah soal gaya bermain timnas yang sejauh ini belum jauh berbeda dari era Shin Tae-yong.
Jika tidak ada perbedaan signifikan dalam pendekatan taktik maupun hasil, maka pergantian pelatih akan dipandang sia-sia.
Namun jika Kluivert berhasil membawa perubahan nyata dan hasil positif di dua laga ini, ia bisa mendapatkan kepercayaan penuh dari publik, sesuatu yang saat ini masih dalam tahap pembuktian.
Sementara keputusan PSSI menggelar kedua laga uji coba di kandang juga menuai kritik.
BACA JUGA:TC Timnas Digeber Lebih Awal! Patrick Kluivert Bocorkan Dua Pemain Baru, Reaksi Mees Hilgers Girang