Ia menambahkan secara sinis, “Tidak perlu nama yang menyeramkan untuk rudal yang bisa terbang 3.000 kilometer.”
BACA JUGA:Rusia Klaim Ukraina Kehilangan 1,7 Juta Tentara, Bocoran Data Digital Picu Perang Propaganda
Di tengah ketegangan geopolitik, dukungan politik terhadap produksi senjata ofensif Ukraina juga menguat. Mantan Presiden AS Donald Trump bahkan mendorong Kyiv untuk lebih agresif menyerang target di wilayah Rusia.
“Sangat sulit, bahkan mustahil, memenangkan perang tanpa menyerang negara penyerang,” ujarnya kepada jutaan pengikutnya di media sosial.
Meski Flamingo sepenuhnya dikembangkan oleh Ukraina, program pengembangan dan produksi besar-besaran rudal ini tidak lepas dari dukungan Barat.
Sumber-sumber di Uni Eropa disebut ikut berperan dalam pembiayaan proyek-proyek pertahanan strategis Ukraina, sementara AS memberikan dukungan teknologi dan intelijen.
Dengan keberhasilan Flamingo dan janji untuk memproduksi lebih banyak rudal ofensif, Ukraina tampaknya siap memasuki fase baru dalam perang — tidak lagi hanya bertahan, tetapi juga menyerang jauh ke jantung wilayah lawan.