Golkar Siapkan Posisi untuk Setya Novanto, Doli: Tidak Masuk Eksekutif Mungkin di Dewa-dewa

Rabu 27-08-2025,21:30 WIB
Reporter : Anisha Aprilia
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan partainya menyiapkan posisi untuk Setya Novanto apabila ingin bergabung kembali di partai berlambang pohon beringin itu.

Namun, Doli mengungkapkan bahwa Setnov  kemungkinan besar tidak akan kembali masuk ke jajaran eksekutif partai.

BACA JUGA:Makin Terdesak, PN Jaksel Gugurkan PK Silfester Usai Absen Lantaran Sakit

BACA JUGA:24 Tokoh Antikorupsi Ajukan Amicus Curiae ke MK Soroti Pemberantasan Korupsi yang Salah Arah

Sebab, Setya Novanto dinilai lebih senior daripada Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia.

"Jadi mungkin secara kultural, kalaupun memang Pak Novanto masih bersedia, mungkin nggak di eksekutifnya lah. Karena dia senior, kan nggak mungkin di bawahnya Pak Bahlil jadi pengurus. Dia mungkin di dewa-dewa. Tapi kalau yang bersangkutan bersedia," kata Doli di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu, 27 Agustus 2025.

Lebih lanjut, Anggota Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia memastikan hingga kini Setnov masih menjadi bagian Partai Golkar.

BACA JUGA:Indonesia Retail Summit dan Expo 2025: Kolaborasi Jadi Kunci Transformasi Industri Ritel Nasional

BACA JUGA:Jaga Demokrasi, Platform Wajib Moderasi Konten DFK

"Pak Novanto itu tidak pernah menyatakan keluar dari partai Golkar dan Golkar tidak pernah menyatakan atau memberikan sanksi atau mengeluarkan Pak Setnov. Jadi dia masih kader Golkar. Nah soal jadi pengurus atau tidak pengurus, tidak ada larangan. Selama dia bersedia dan kemudian pimpinan partai memerlukannya," jelas Doli.

Kendati begitu, hingga kini DPP Golkar belum secara resmi mengadakan pertemuan dengan Setnov.

Komunikasi yang terjalin, katanya, masih sebatas silaturahmi personal antar kader.

BACA JUGA:Sudah Ada 15 Tersangka Kasus Penculikan dan Pembunuhan MIP, Apa Motifnya?

BACA JUGA:Komisi XI DPR RI Apresiasi Fitur wondr multicurrency, Dorong Efisiensi Transaksi Global

"Ya kalau sekarang gini, urgensinya apa? Kalau silaturahim secara pribadi-pribadi komunikasi selama ini sih mungkin ada jalan komunikasi itu. Tapi kalau ketemu DPP kan resmi gitu kan nggak ada. Kalau sesama kader kan nggak ada resmi-resmi. Sama dengan ketemu yang lain, kami kalau ada misalnya Pak Ical, Pak Akbar, sini dong diskusi. Itu kan apa aja bisa aja," jelasnya.

Kategori :