50 Tahun ASCOPE: Kolaborasi Energi untuk Kekuatan Baru ASEAN

Selasa 02-09-2025,18:29 WIB
Reporter : M. Ichsan
Editor : M. Ichsan

BACA JUGA:Update! 37 Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini 2 September 2025 yang Masih Aktif, Klaim Rewards Bundle-Skin Eksklusif

Dalam konteks ini, gas bumi akan memegang peran vital sebagai energi transisi. Namun dalam jangka panjang, negara-negara ASEAN sudah berkomitmen mencapai net zero emissions pada paruh kedua abad ini. 

Artinya, ASCOPE tidak lagi bisa berfokus semata-mata pada migas, tetapi juga harus menjadi katalis dalam pengembangan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS), pengurangan emisi metana, hingga integrasi energi terbarukan serta pemanfaatan infrastruktur gas untuk transportasi hidrogen. 

Langkah Nyata telah Dilakukan

Policy, Research and Capability Building Task Force menginisiasi penyusunan template perjanjian lintas negara untuk CCUS. 

Pada 2023, ASCOPE membentuk Clean Energy Task Force untuk mengeksplorasi peluang teknologi rendah karbon, memperluas diskusi mekanisme perdagangan karbon, insentif investasi energi hijau, serta strategi penggunaan jaringan pipa gas untuk transportasi hidrogen di masa depan.

Geopolitik dan Diplomasi Energi

Tingginya permintaan energi dan perubahan iklim bukan menjadi satu-satunya alasan mengapa peran ASCOPE kian relevan. Geopolitik global dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan betapa rapuhnya rantai pasok energi internasional. 

BACA JUGA:Immanuel Ebenezer Pilih Tak Tempuh Praperadilan Dalam Kasus Dugaan Pemerasan Sertifikasi K3

BACA JUGA:Link Poster Maulid Nabi 2025 Gratis Lengkap Ucapan, Rayakan Kelahiran Rasulullah SAW di Medsos

Krisis energi yang dipicu konflik Rusia–Ukraina, serta lonjakan harga minyak dan gas pada 2022–2023, menjadi pengingat bahwa diversifikasi pasokan, pembangunan infrastruktur bersama, dan solidaritas regional bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.

Dalam konteks ini, ASCOPE merupakan organisasi yang unik. Berbeda dengan organisasi energi lain, ASCOPE beranggotakan langsung otoritas energi nasional dan BUMN migas, seperti Petroleum Authority (Brunei Darussalam), Ministry of Mines and Energy (Cambodia), Pertamina (Indonesia), Petroliam Nasional Berhad/PETRONAS (Malaysia), 

Lao State Fuel Company (Lao PDR), Myanma Oil and Gas Enterprise/MOGE (Myanmar), Philippine National Oil Company PNOC (Philippines), Singapore LNG Corporation Pte Ltd/SLNG (Singapore), PTT (Thailand), dan Petrovietnam (Vietnam).  Kolaborasi BUMN energi ini memberi daya tawar kolektif ASEAN di panggung global dan menjadikan ASCOPE sebagai aktor strategis dalam diplomasi energi.

Momentum 50 Tahun

Setengah abad ASCOPE bisa dibaca sebagai cermin perjalanan energi ASEAN: dari era eksplorasi minyak lepas pantai, pembangunan pipa gas lintas negara, hingga memasuki babak transisi energi. Namun agar tetap relevan, ada empat catatan penting yang perlu diperhatikan.

Pertama, penguatan kelembagaan. Selama ini, ASCOPE lebih banyak berfungsi sebagai forum koordinasi. Untuk menghadapi tantangan baru, diperlukan payung hukum dan tata kelola yang lebih kokoh, melalui ASCOPE Charter dan Governance & Institutional Framework. 

Kategori :