JAKARTA, DISWAY.ID - Gelombang kritik publik yang masif terhadap sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) memaksa beberapa partai politik besar mengambil langkah cepat dengan menonaktifkan sejumlah kadernya.
Namun, langkah ini dinilai hanya sebatas pencitraan politik.
BACA JUGA:Mahasiswa Soroti Tingginya Tunjangan DPRD, Pengamat: Perlu Ada Kajian dan Transapransi
BACA JUGA:Pengunjung Kegerahan, Pramono Minta AC di Blok M Hub Diperbaiki
Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Lili Romli, menilai bahwa penonaktifan tanpa Pergantian Antar Waktu (PAW) sejatinya tidak menyelesaikan masalah secara substansial.
"Jika non-aktif itu tidak berujung pada pergantian antar waktu, hanya diberhentikan sementara, memang bisa dikatakan sebagai pencitraan saja," tegas Prof. Lili saat dikonfirmasi, Minggu 7 September 2025.
Menurutnya, publik bisa saja melihat keputusan ini sebagai bentuk "lips service" politik yang tidak menunjukkan komitmen nyata partai dalam merespons tuntutan masyarakat.
BACA JUGA:Pak Prabowo, Sudah Selayaknya Raja Juli Antoni dan Abdul Kadir Karding Dicopot dari Kabinet!
BACA JUGA:Penuhi Tuntutan Masyarakat, Gaji dan Tunjangan Rumah Anggota DPRD Kota Tangerang Bakal Dikaji Ulang
"Partai tidak sungguh-sungguh berniat baik untuk merespons tuntutan publik. Saya tidak tahu, apakah publik nanti menerimanya dengan respon partai yang hanya lips service tersebut," ujarnya.
Lebih jauh, Prof. Lili memperingatkan bahwa jika partai hanya melakukan tindakan simbolik tanpa konsekuensi politik nyata, hal ini justru bisa memicu kemarahan lanjutan dari masyarakat.
"Hanya pencitraan untuk meredam kemarahan publik. Yang ditakutkan jika tidak sungguh-sungguh akan memunculkan kemarahan lagi dari publik karena merasa dipermainkan oleh partai," tambahnya.
Deretan Politikus yang Dinonaktifkan
Beberapa nama besar turut menjadi sorotan setelah dinonaktifkan oleh partai masing-masing:
• Dari PAN: Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Surya Utama (Uya Kuya) dinonaktifkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
BACA JUGA:Pramono Resmikan Halte Senen yang Dibakar Saat Demo Besok!