YERUSALEM, DISWAY.ID -- Perdana Menteri India Narendra Modi menyuarakan serangan yang terjadi di Yerusalem merupakan tindakan terorisme.
Seruan itu disampaikan Modi dalam sebuah tulisan yang dia publikasi melalui platform X, dilihat Disway pada Selasa, 9 September 2025.
Modi mengatakan bahwa India mengutuk keras terhadap serangan yang terjadi pada Senin malam, 8 September 2025.
BACA JUGA:Tegas! BEM UI dan UIN Jakarta Demo DPR, Tagih Deadline Penuhi Tuntutan 17+8
BACA JUGA:RS Kapal Terapung Buka Akses Kesehatan untuk Warga Raja Ampat, Tembus Lautan di Wilayah 3T
Menurut media lokal Israel, sejumlah warga sipil tewas dalam tragedi tersebut.
Modi menambahkan, India menjadi negara paling lantang menentang tindakan yang dianggap sebagai terorisme.
"India mengecam keras serangan teroris keji yang menargetkan warga sipil tak berdosa di Yerusalem hari ini.
"Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga para korban dan mendoakan agar korban yang luka-luka bisa segera pulih.
BACA JUGA:Abidin Fikri: RUU Penyelenggaraan Haji dan Umrah Siap Dibahas, Fokus pada Kemaslahatan Jemaah
BACA JUGA:Main Kasar! Justin Hubner Viralkan Niat Busuk Pemain Lebanon, Erick Thohir Turun Tangan Demi Timnas
"India mengecam terorisme dalam segala bentuknya dan tetap teguh pada kebijakannya yang tidak menoleransi terorisme sama sekali," tulis Modi.
6 Orang Tewas Dalam Serangan di Halte Bus
Melansir sejumlah media terkemuka, melaporkan, terdapat enam korban penembakan di Kota Yerusalem.
Penembakan ini terjadi di sebuah halte bus. Tepatnya di persimpangan Ramot Junction di utara Yerusalem.
Intelijen Israel Shin Bet mengklaim sebelum detik-detik penembakan terjadi, pelaku menumpangi bus.