Ia menilai, polemik ijazah tidak terlalu relevan dengan performa Gibran sebagai wakil presiden, dan hanya akan mengalihkan perhatian publik dari isu-isu kebijakan yang lebih penting.
"Padahal, polemik ijazah ini seperti mengalihkan perhatian dari hal-hal yang lebih substansial seperti kinerja menteri atau kebijakan pemerintah untuk rakyat," ujarnya.
BACA JUGA:Persija Wajib Belajar dari Persib Kalau Ingin Angkat Trofi Super League!
Namun, Hendri juga memahami mengapa isu seperti ijazah cepat viral, mengingat peran Gibran yang dinilai belum terlalu menonjol di mata publik.
"Gibran ini selalu kayak anak magang yang belum kelihatan kerjanya, makanya isu ijazah ini mudah sekali jadi sorotan. Padahal, menteri-menteri yang keluyuran di lapangan itu yang lebih layak diobrolin," ujarnya.