Menko AHY menekankan pentingnya solusi jangka panjang guna mencegah pembengkakan biaya perawatan tiap tahun.
"Kalau ini dibiarkan berulang, biaya yang dikeluarkan akan sangat besar. Karena itu kita tidak boleh berhenti pada solusi jangka pendek, tetapi membangun sistem yang kokoh dan berkelanjutan. Dengan begitu Bengkulu dan Enggano bisa berkembang lebih pesat," jelas Menko AHY.
Tidak hanya fokus pada pelabuhan, infrastruktur dasar lainnya juga telah ditingkatkan. Kini, listrik di Enggano beroperasi selama 24 jam dengan daya cadangan yang mencukupi untuk dua bulan.
Di sisi lain, jaringan telekomunikasi juga mulai menjangkau wilayah terpencil seperti Desa Banjarsari. Di sektor transportasi udara, frekuensi penerbangan antara Bengkulu dan Enggano kini meningkat dua kali lipat.
Dalam pandangan Menko AHY, pembangunan ini membawa efek lebih dari sekadar infrastruktur fisik. Dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama dalam hal akses terhadap layanan dan peluang ekonomi.
"Pembangunan infrastruktur bukan sekadar beton dan aspal, melainkan menghadirkan harapan baru bagi masyarakat. Masyarakat Enggano harus merasakan bahwa negara hadir untuk mereka," katanya.
Ia juga melihat bahwa konektivitas yang semakin baik akan membuka akses pada sektor-sektor penting seperti perdagangan dan layanan kesehatan.
BACA JUGA:KP. Orca 05 KKP Angkut Warga Enggano ke Bengkulu Dampak Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai
"Melalui kapal dengan kapasitas yang lebih besar, pelayanan transportasi tidak hanya semakin lancar, tetapi juga membuka peluang hadirnya fasilitas kesehatan, perdagangan, serta pengembangan ekonomi baru di pulau," ucapnya.
Dalam akhir pertemuan, Menko AHY menggarisbawahi bahwa capaian yang telah diraih merupakan buah dari kolaborasi yang solid antara berbagai instansi pemerintah dan BUMN.
“Kita harus kawal hingga tuntas agar pembangunan di Bengkulu dan Enggano benar-benar menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat,” pungkas Menko AHY.