JAKARTA, DISWAY.ID - Meskipun gelombang demonstrasi telah mereda dan situasi Ibu Kota mulai stabil, keberadaan prajurit TNI di Kompleks Parlemen masih terus disiagakan.
Terkait hal itu, Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira, mengatakan bahwa keputusan penarikan personel TNI merupakan kewenangan pihak keamanan yang memiliki informasi intelijen terkini di lapangan.
BACA JUGA:Erick Thohir Resmi Jadi Menpora, Jabatan Menteri BUMN Sementara Diisi oleh Plt
BACA JUGA:Wapres Gibran Absen di Pelantikan Menteri Hasil Reshuffle Kabinet Prabowo, Di Mana?
"Kapan perlu ditarik (personel TNI) dan kapan itu masih ada di sini," ujar Andreas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 17 September 2025.
Andreas menyebut bahwa kondisi yang tampak aman belum tentu mencerminkan situasi sebenarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya fungsi intelijen dalam mengambil keputusan pengamanan.
"Banyak hal yang kita tidak duga, tapi itu terjadi," jelasnya.
BACA JUGA:Satu Hari Sebelum Ditunjuk Jadi Menpora, Erick Thohir Seloroh: Lagi Flu Nih
BACA JUGA:Profil Farida Farichah, Kader PKB Eks Ketum IPNU yang Ditunjuk Prabowo Jadi Wamenkop
Lebih lanjut, Andreas menyebut bahwa kinerja intelijen menjadi kunci dalam menentukan langkah-langkah antisipatif.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa TNI akan tetap disiagakan untuk menjaga simbol kedaulatan negara, khususnya di Gedung DPR dan instalasi pemerintah lainnya.
"TNI akan menjaga simbol kedaulatan negara di DPR, jadi saya sudah menyetujui dan Panglima akan menindaklanjuti, bahwa instalasi DPR akan dijaga oleh TNI,” kata Sjafrie, Selasa 16 September 2025.
Menurutnya, penjagaan ini akan terus berlangsung hingga situasi dinilai benar-benar kondusif.
BACA JUGA:Erick Thohir Sindir Pihak-pihak yang Gak Ingin PSSI Maju: Sepak Bola Seharusnya Menyatukan!