Dia menambahkan, "Keputusan politik akan membuat para penjahat ini menghentikan genosida di Gaza."
Khaled mempertanyakan keanggotan Israel di PBB. Mereka melanggar semua perjanjian bilateral.
"Kita harus mempertanyakan Israel sebagai anggota PBB hari ini. Kita harus mempertanyakan semua perjanjian bilateral dengan Israel. Kita harus memutus (boikot) semua hubungan ekonomi," tegasnya.
BACA JUGA:Amerika Siapkan Pembeli TikTok, Trump: Perusahaan Besar Kami yang Akan Menangani
BACA JUGA:142 Negara Dukung Palestina Merdeka, Layak Berdampingan dengan Israel
Puji Langkah Tegas Spanyol Terhadap Israel
Utusan Hamas ini menyambut baik langkah konkret Spanyol yang baru-baru ini menghentikan kerja sama pertahanan dengan Israel.
Khaled menyebut langkah tersebut diperlukan untuk meningkatkan tekanan dan membuka jalan bagi kesepakatan damai.
Diketahui, awal pekan ini Madrid membatalkan lebih dari USD1 miliar atau setara dengan Rp160 triliun kesepakatan sektor pertahanan dengan perusahaan-perusahaan Israel, termasuk kontrak untuk belanja peluncur roket dan rudal anti-tank.
Di saat yang sama, Khaled mengkritik kebijakan Amerika Serikat, dengan menuduh Gedung Putih sebagai kelompok munafik.
BACA JUGA:Kasasi Ditolak, Trans Park Cibubur Dihukum Bayar Rp3.4 M karena Ngempang Proyek
BACA JUGA:KPK Ungkap Asal Uang yang Dikembalikan Khalid Basamalah, Pemerasan Oknum Kemenag
Ia menegaskan AS telah memfasilitasi agresi Israel di Jalur Gaza dan di beberapa negara Timur Tengah.
Khaled menyebut meskipun AS mengutuk serangan Israel di Qatar dan membunuh secara acak warga sipil di jalan-jalan, nyatanya tidak ada tindakan konkret yang diambil oleh Washington.
Israel melancarkan operasi militer pada tahun 2023 sebagai respons atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Hingga saat ini Israel telah membunuh 65.000 warga sipil Palestina di Gaza, menurut otoritas kesehatan setempat.