Amerika Siapkan Pembeli TikTok, Trump: Perusahaan Besar Kami yang Akan Menangani
logo TikTok: Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menunda penerapan larangan nasional terhadap TikTok hingga pertengahan Desember 2025,--Twitter
WASHINGTON, DISWAY.ID – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menunda penerapan larangan nasional terhadap TikTok hingga pertengahan Desember 2025, seiring dengan semakin dekatnya kesepakatan antara AS dan China mengenai masa depan aplikasi video pendek populer tersebut.
Melalui perintah eksekutif yang diterbitkan pada Selasa 16 September 2025, Trump memperpanjang masa tenggang selama 90 hari—untuk keempat kalinya sejak larangan resmi diberlakukan awal tahun ini.
Langkah ini memberi waktu tambahan bagi negosiasi antara pihak AS dan pemilik TikTok yang berbasis di Beijing, ByteDance.
"Kami akan mengumumkan bahwa ada sekelompok perusahaan besar yang ingin membelinya," kata Trump kepada awak media sebelum berangkat dalam kunjungan kenegaraan ke Inggris dilansir dari NPR.
"Perusahaan besar kami yang akan menangani ini."
TikTok menjadi sasaran kritik keras dari para politisi AS selama bertahun-tahun, terutama karena kekhawatiran bahwa data pengguna Amerika dapat diakses oleh pemerintah China.
Pada tahun 2024, Kongres meloloskan undang-undang dengan dukungan bipartisan yang melarang TikTok beroperasi di AS, kecuali jika kepemilikannya dialihkan ke perusahaan berbasis di Amerika.
Larangan tersebut mulai berlaku sehari sebelum Trump dilantik kembali sebagai presiden pada Januari 2025.
Meski aplikasi sempat offline sebentar, Trump segera mengeluarkan perintah eksekutif yang menunda penegakan hukum itu selama 90 hari.
Sejak saat itu, perpanjangan terus dilakukan sambil menunggu proses negosiasi yang rumit antara Washington dan Beijing.
BACA JUGA:ZefoyPro, Cara Kreator Muda Mempercepat Pertumbuhan di TikTok
Deal Semakin Dekat
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengumumkan bahwa pihaknya telah mencapai “kerangka kesepakatan” dengan China terkait kepemilikan TikTok di wilayah Amerika Serikat.
Presiden Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan akan melakukan pembicaraan pada Jumat mendatang untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: