JAKARTA, DISWAY.ID – Sebanyak 277 siswa dari beberapa sekolah dasar di Kota Bengkulu dilarikan ke rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) terdekat setelah mengalami gejala keracunan massal pada Kamis 18 September 2025.
Insiden ini diduga kuat berasal dari menu makanan bergizi gratis yang mereka konsumsi di sekolah.
BACA JUGA:Cara Ambil Buku Tabungan dan Kartu ATM KJP Plus Tahap 2 Tahun 2025, Jangan sampai Terlewat!
BACA JUGA:Mensos Ajukan Anggaran Rp4 Triliun, Fokus Bansos Lansia Hingga Sekolah Rakyat
Badan Gizi Nasional (BGN) menduga ikan tuna yang menjadi lauk dalam menu tersebut sebagai sumber kontaminasi.
Peristiwa ini mulai terungkap setelah jam makan siang, ketika para siswa mulai mengeluhkan gejala serupa secara serentak, seperti mual, muntah-muntah, pusing, dan sakit perut.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Salakan Banggai Kepulauan, Erick Alfa Handika Sangule, mengungkapkan bahwa dugaan awal penyebab insiden tersebut berasal dari menu ikan tuna goreng saus. Sampel makanan pun sudah dipersiapkan untuk diuji di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Palu.
"Faktor penyebab kemungkinan permasalahan tersebut diduga diakibatkan makanan ikan tuna goreng saus. Terkait dengan sampel makanan diduga penyebab keracunan tersebut dipersiapkan untuk dikirim uji sampel di BPOM Palu," kata Erick, Kamis 18 September 2025.
Menu yang dibagikan pada hari itu terdiri dari nasi, sayur bening, dan lauk olahan ikan tuna. Program pembagian makanan bergizi gratis ini merupakan inisiatif pemerintah daerah yang bekerja sama dengan BGN untuk meningkatkan asupan gizi dan mencegah stunting pada anak-anak usia sekolah.
Data sementara pada 18 September pukul 16.45 WITA tercatat, sebanyak 277 siswa dari SDN Tompudau, SMP Tinangkung, SMA Tinangkung, SMK Tinangkung, dan SD Pembina Salakan terdampak dugaan alergi setelah menyantap dari menu MBG. Dari jumlah itu, 32 siswa masih menjalani perawatan di RSUD Trikora, sementara 245 siswa lainnya telah diperbolehkan pulang namun tetap dalam pengawasan tenaga kesehatan.
Atas kejadian ini, lanjut Erick, pihaknya menghentikan sementara distribusi Program MBG di Kabupaten Banggai Kepulauan, hingga hasil investigasi tuntas.
BACA JUGA:Mensesneg Ingatkan Pejabat Tak Semena-Mena Pakai Strobo, Contohlah Bapak Presiden
"Pada hari ini (Kamis), terjadi pemberhentian distribusi MBG sementara akibat permasalahan yang diduga keracunan makanan MBG kemudian permasalahan tersebut telah masuk laporan kepada Polres Banggai Kepulauan," ungkapnya.
Program Dihentikan Sementara
Menyikapi insiden ini, Dinas Pendidikan Kota Bengkulu telah mengeluarkan instruksi untuk menghentikan sementara seluruh program pembagian makanan bergizi gratis di semua sekolah hingga ada kejelasan dari hasil investigasi.